Lihat ke Halaman Asli

Memuja Berhala?

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam Bhagavad Gita 10.40 Sri Krishna berkata, “Nanto’smi mama divyanam vibhutinam, wujudKu yang rohani nan mulia tidak terbatas”. Sedangkan Brahma sang Pencipta  dunia fana berkata “Advaitam acyutam anadim ananta rupam, Sri Acyuta (Krishna) yang satu tiada duanya itu, tidak berawaldan memiliki wujud beraneka-ragam tak  terbatas” (Brahma Samhita 5.33).

Menurut Veda, perwujudan Tuhan dapat diinsyafi dengan mengerti:

  1. alam semesta material adalah wujud semesta Tuhan (Bhagavata Purana 1.5.20, Idam hibhagavan iva. Mundaka Upanisad 2.1.10, purusam evedam visvam),
  2. para Avatara yang turun ke dunia fana dalam beraneka-macam wujud untuk menegakkan dharma dan membasmi adharma (Brahma Samhita 5.39,ramadi murtesu kala niyamena tistham nanavataram ….),
  3. huruf OM (Pranava Omkara) yang mengawali setiap mantra Veda adalah juga wujud Tuhan (Bhagavad Gita 7.8, pranavah sarva vedesu. Bhagavad Gita 9.17, vedyam pavitram omkara),
  4. Nama suci Tuhan seperti Rama, Hari atau Krishna adalah wujud Tuhan pula (Padma-Purana, nama cintamani Krsna … abhinatvam nama naminoh, sebagaimana dikutip dalam Padyavali 25),
  5. Arca Vigraha, gambar Tuhan yang dipuja di kuil/mandir adalah juga wujud Tuhan (Padma Purana, arcye visnau siladhir .. Yasya va narakisah).

Mengenai Arca, dalam Bhagavata Purana 10.40.7 Para bhakta berdoa, “Yajanti tvam maya vai bahu murtyeka murtikam, Tuhanku, meskipun Anda mewujudkan diri dalam berbagai macam rupa dan bentuk, tetapi Anda tetap satu tiada dua, dan kami hanya menyembah diri-Mu saja”.

Dalam Caitanya Caritamrta dikatakan, “Pratime ne ha tumi saksad vrajendra nandana, Tuhanku tercinta, Anda bukanlah patung, melainkan Anda adalah putra Nanda Maharaja sendiri” (CC Madhya-Lila 5.96).

Pendapat/pandangan keliru terhadap pemujaan Arca Vigraha Tuhan dapat diringkas sebagai berikut.

Ada 9 (sembilan) proses bhakti (Bhagavata Purana 7.5.23) yaitu:

  1. Sravanam (mendengar tentang Sri Krishna beserta lila Beliau).
  2. Kirtanam (memuji-muji Sri Krishna dan lila-Nya nan ajaib).
  3. Smaranam (mengingat Sri Krishna dan lila-Nya).
  4. Pada sevanam (melayani kaki Padma-Nya).
  5. Arcanam (memuja Arca Vigraha Beliau).
  6. Vandanam (memanjatkan doa-doa pujian kepada-Nya).
  7. Dasyam (menjadi pelayan-Nya).
  8. Sakhyam (menjadi sahabat karib-Nya), dan
  9. Atma nivedanam (berserah diri kepadan-Nya).

Dalam kitab Bhakti Rasamrta Sindhu, proses Arcanam termasuk kegiatanan Bhajana-Kriya dalam tangga/tahapan jalan kerohanian bhakti. Tangga/tahapan ini adalah:

  1. Sraddha (keyakinan teguh pada kebenaran kitab suci).
  2. Sadhu-sanga (bergaul dengan para rohaniawan suci).
  3. Bhajana-kriya (memuja dan melayani Arca vigraha Tuhan).
  4. Anartha-nivrtti (terhapusnya kotoran hati dan pikiran).
  5. Nistha (mantap dalam jalan kerohanian bhakti).
  6. Asakti (kemelekatan kepada Tuhan).
  7. Bhava (bangkitnya cinta-kasih kepada Tuhan), dan
  8. Prema (pencapaian cinta murni sejati kepada Tuhan) (Bhakti Rasamrta Sindhu 1.4.15-16).

Dalam Bhakti Rasamrta Sindhu Purva Vibhaga 1.2.90 dikatakan, “Sri murter anghri sevane, seseorang hendaklah melayani kaki padma kaki Tuhan. Dan dalan Caitanya Caritamrta Madhya-Lila 22.128 dikatakan, “Sri murtira sraddhaya sevana, seseorang hendaklah melayani murti Tuhan dengan penuh kepercayaan.

Ada 8 (delapan) jenis Arca vigraha yaitu:

  1. Arca terbuat dari kayu.
  2. Arca terbuat dari logam (emas, perak, tembaga, dsb).
  3. Arca terbuat dari tanah lihat.
  4. Arca terbuat dari kain dan cat.
  5. Arca terbuat dari pasir.
  6. Arca terbuat dari batu.
  7. Arca terbuat dari permata, dan
  8. Arca yang di-bayangkan dalam pikiran (Bhagavata Purana 11.27.12).

Bhakta murni melihat Arca Vigraha Sri Krishna sebagai Beliau pribadi karena hatinya diliputi oleh bhakti (cinta-kasih) kepada-Nya. Sebab dikatakan,“Premanjana cchurita bhakti vilocanena santah sadaiva  hrdayesu vilokayanti yah syamasundaram,  bhakta  murni (santa) melihat Beliau sebagai Syamasundara didalam hatinya yang diliputi salep prema” (Brahma Samhita 5.38). Itu berarti sang bhakta melihat Arca Vigraha-Nya sebagai Beliau sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline