Lihat ke Halaman Asli

Macet dan Jalur Jalan Yang Jenuh

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Musim hujan sudah mulai unjuk gigi. Jalanan di Ibu Kota dan wilayah sekitarnya pun sudah mulai meradang dengan genangan air dan banjir. Walhasil, macet pun jadi pemandangan  yang "unyu" di pagi dan sore hari.

Di tambah dengan perbaikin sejumlah ruas jalan yang cuma itu-itu saja. Jadilah, macet makanan sehari-hari para kaum urban yang mencari sesuap nasi, segenggam berlian di Ibu Kota.

Mulai dari pekerja kelas bawah sampai kelas atas. Motor-motor tua dan terbaru. Mobil-mobil tua dan termewah. Berjejal memasuki jalanan Ibu Kota.

Ironisnya, jalan untuk masuk Jakarta, cuma itu-itu saja. Tak ada penambahan ruas jalan atau peningkatan jalur alternatif yang sudah ada menjadi jalan utama. Tambah parah lagi ketika jalur tersebut sedang di perbaiki, seperti di Jalan Margonda - Akses UI hari ini.

Macet, jadi sarapan pagi menuju kantor di Jakarta, dan juga sore saat akan pulang ke rumah berkumpul dengan keluarga.

Pemerintah daerah di Jabodetabek harus bisa bersinergi membuka jalur akses baru menuju Jakarta. Begitu pula di Jakarta, harus segera di buka jalan-jalan utama atau protokol baru untuk membongkar jalur jalan yang sudah stagnan.

Bukannya menambah jalan layang di jalur yang sudah ada. Karena tidak efisien dan tidak menambah tingkat ekonomi kehidupan rakyat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline