Lihat ke Halaman Asli

Gerimis, Camilan, dan Buku Bacaan

Diperbarui: 11 Agustus 2024   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri: Cemilan pagi 

Ngainun Naim

Sabtu adalah hari istimewa bagi saya. Pada hari Sabtu saya bisa menikmati hari bersama keluarga, meskipun tidak selalu. Kadang ada juga tugas yang mengharuskan beraktivitas terpisah dari keluarga. Akibatnya hari Sabtu tapi tidak terasa istimewa karena harus beraktivitas sebagaimana hari-hari biasa.

Hari Sabtu juga istimewa karena saya bisa mengantar ke sekolah dan menjemput anak bungsu. Sehari-hari yang saya tidak memiliki kesempatan karena geografi sekolahnya yang berseberangan dengan tempat saya kerja. Rumah kami ada di timur sekolah berjarak sekitar tiga kilometer. Tempat kerja saya di Tulungagung yang arahnya juga ke timur. Jadinya waktu yang ada tidak cukup untuk mengantar dan absen.

Ada banyak keistimewaan lain yang jika diidentifikasi akan cukup panjang daftarnya. Sesungguhnya istimewa atau tidak itu persoalan sudut pandang. Jika kita memandangnya istimewa maka akan bisa menjadi istimewa. Jika dipandang biasa ya akan terlihat, dirasakan, dan dijalani secara biasa. Ada juga yang memandangnya tanpa pretensi atau bahkan hari yang kurang menguntungkan.

Sabtu pagi ini (10 Agustus 2024) gerimis mulai turun sepulang saya mengantar sekolah anak bungsu. Rencana joging harus ditunda. Jika memaksakan diri joging di kala hujan bukannya sehat. Bisa-bisa malah masuk angin atau batuk pilek.

Saya merencanakan melakukan dua hal untuk memanfaatkan waktu, yaitu membersihkan rumah dan membaca. Dua aktivitas sederhana yang saya kira akan memberikan manfaat bagi fisik dan intelektual.

Seorang penjual getuk lindri terlihat lewat di jalanan saat saya pulang. Tetiba muncul keinginan untuk membeli. Saya tepikan kendaraan lalu memanggil Bapak Sepuh penjual getuk lindri tersebut. Satu lembar uang sepuluh ribu ternyata mendapatkan jajanan yang lumayan banyak.

Sampai di rumah saya melengkapi camilan dengan kopi susu tanpa gula dan ada hidangan gorengan yang masih hangat. Sebuah buku karya Mitsuo Nakamura menemani hari yang redup ini.

Buku Nakamura sudah setahun lalu saya beli. Beberapa puluh halaman sudah saya jelajahi dan sampai sekarang belum juga selesai di bagian akhir. Tampaknya Sabtu ini bisa menambah jelajah halaman buku super tebal tersebut meskipun jelas tidak akan selesai sampai akhir.

Sungguh istimewa hari ini. Bisa menikmati camilan, membaca, dan juga menulis topik sederhana ini. Alhamdulillah. Syukur atas karunia yang telah Allah berikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline