Tiga fokus integrasi layanan primer / ILP, pilar 1 transformasi kesehatan Kementerian Kesehatan RI / Kemenkes RI:
1. Edukasi dan pencegahan berdasarkan siklus kehidupan dari ibu hamil, bayi baru lahir, sampai dengan lansia
2. Mendekatkan pelayanan kesehatan 300.000 posyandu prima untuk skrining kesehatan cegah sakit
3. Pemantauan wilayah dengan digitalisasi dashboard kesehatan per desa termasuk chatbot WA edukasi kesehatan di no. 081277889912, satu data kesehatan di dalam aplikasi SATUSEHAT & ASIK
Tanggal 31 Agustus 2023, Bapak Menteri Kesehatan RI, Budi G. Sadikin melakukan launching nasional Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer / ILP dan Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan dihadapan menko PMK, mendagri, mendes, stakeholder dan mitra serta pejabat daerah dan kepala dinkes provinsi dan kab/kota se Indonesia. Orang jangan dibiarkan sakit, tapi terus sehat. Paling mudah melakukan pencegahan dengan imunisasi, skrining, dan pola hidup sehat. Ada beberapa pesan penting untuk melakukan edukasi dan pencegahan:
1. Persiapan Indonesia menuju bonus demografi dan Indonesia Emas 2045 untuk menyiapkan generasi unggul yang sehat, bugar, produktif mengedepankan paradigma SEHAT, CEGAH SAKIT. Jangan berpikir utk sakit dan diobati. Isu utama layanan primer: stunting, imunisasi, TBC, kesehatan ibu dan anak, penyakit tidak menular termasuk kanker
2. Posyandu sudah terintegrasi menjadi posyandu prima dgn konsep life cycle dari ibu hamil, bayi baru lahir, sd lansia terintegrasi dalam satu lokasi. Penguatan peran kader posyandu sebagai pasukan akar rumput termasuk homecare, insentif kader diperlukan bekerjasama dgn lintas sektor
3. Ada platform web ayosehat.kemkes.go.id edukasi kesehatan berbasis life cycle yg valid untuk artikel, infografis, dsb
4. Launching whatsapp chatbot kesehatan 081277889912 utk mendekatkan layanan ke masyarakat
5. Video artificial intelligence utk skrining kesehatan isu prioritas termasuk penimbangan & penyakit tidak menular. Masyarakat akan terus semangat untuk berperilaku hidup sehat brsma influencer kesehatan sesudah masyarakat mengunjungi puskesmas