Lihat ke Halaman Asli

nafisa mela

Semangat belajar Istiqomah Ngaji

Perkembangan Kognitif Anak

Diperbarui: 9 Mei 2021   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

thefoundrycommunity.com

Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang perlu untuk dikembangkan, terlebih pada anak usia dini, karena perkembangan kognitif ini juga merupakan salah satu penunjang aspek perkembangan yang lainnya. Kemampuan kognitif ini berisi pikiran, akal dan lain-lainnya seperti, sosial, emosionoal, bahasa, moral dan agama. Dengan kemampuan kognitif atau kemampuan daya pikir manusia akan dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang harus dilakukan dan mana yang harus dihindari, bagaimana harus bertindak dan bagaimana seseorang dapat memecahkan masalah dalam hidupnya. Oleh karena itu penting bagi seorang anak untuk dibekali dan di kembangkan sejak dini kemampuan kognitifnya.

Dalam Undang-Undang pasal 28 ayat 3 Nomor 20 Tahun 2003 juga dijelaskan tentang sistem pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa Taman Kanak-kanak (TK) merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang bertujuan membantu anak didik untuk mengembangkan potensi-potensi baik fisik maupun psikisnya yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, seni dan kemandirian, untuk siap memasuki Sekolah jenjang selanjutnya. Dan karena itulah sangat penting pendidikan bagi kehidupan manusia.

Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi anak untuk berpikir. kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan seseorang untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Jadi proses kognitif itu berhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide belajar.

Perkembangan kognitif sangat bagus dikembangkan ketika anak usia dini (setara TK) yang biasa disebut golden age. Mengapa golen age ? karena pada masa itu anak akan berkembang dengan cepat dan akan mudah menerima rangsangan-rangsangan yang diberikan. Dan pada masa golden age ini ialah waktu yang tepat agar terciptanya pertumbuhan dan perkembangan secara optimal

Perkembangan kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan dan kesuksesan anak dalam belajar karena sebagian aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah berpikir. Mengapa perlu dikembangkan perkembangan kognitif, karena agar anak mampu mengeksplorasi dunia disekitarnya melalui panca inderanya sehingga dengan pengetahuan yang didapatkan anak tersebut dapat melangsungkan hidupnya.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif. faktor-faktor tersebut ialah :

  • Faktor Keturunan Teori hereditas atau nativisme mengemukakan bahwa manusia yang lahir sudah membawa potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Taraf intelegensi sudah ditentukan sejak lahir.
  • Faktor Lingkungan Taraf intelegensi ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan hidupnya.
  • Faktor Kematangan organ baik fisik maupaun psikis , yang dikatakan matang yaitu jika telah mencapai kesanggupan atau mampu menjalankan fungsinya masing-masing. Hal ini berhubungan dengan usia seseorang tersebut.
  • Faktor Pembentukan segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi.
  • Faktor Minat dan Bakat Minat, faktor ini yang mengarahkan perbuatan seseorang  kepada tujuannya dan merupakan dorongan untuk berbuat lebih giat. Bakat seseorang akan mempengaruhi tingkat kecerdasannya dan seseorang yang memiliki bakat tertentu maka akan semakin mudah dan cepat untuk mempelajarinya.
  • Faktor Kebebasan dan Keleluasaan manusia untuk berpikir divergen (menyebar) yang berarti manusia dapat memilih metode tertentu untuk memecahkan masalahnya dan bebas memilih masalah sesuai kebutuhannya.

Seorang individu telah memiliki potensi-potensi yang dapat menyebabkan perbedaan dalam perkembangan berfikir mereka. Potensi tersebut berkembang atau tidak tergantung pada lingkungan. Ini berarti, jika anak memiliki kemampuan berfikir normal di atas normal atau di bawah normal tergantung pada lingkungannya, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga dimana tempat anak tinggal dan dibesarkan.

Seseorang berbeda antara satu dengan yang lain dalam berbagai aspeknya. seperti dalam bakat, minat, kepribadian, keadaan jasmani, bentuk jasmani, keadaan sosial dan termasuk juga intelegensinya. Perbedaan-perbedaan tersebut akan terlihat jika diamati seperti :  ada siswa yang cepat di dalam proses menalar atau memahami sesuatu, dan ada pula diantara mereka yang lambat di dalam proses berfikir. Demikian juga dalam bentuk perilaku yaitu ada anak yang tingkah lakunya baik dan ada pula anak yang berperilaku kurang baik.

Perbedaan pada diri seseorang dengan yang lainnya merupakan hal yang wajar, jadi tidak perlu dipermasalahkan jika ada siswa ini berbeda dengan siswa yang lainnya. Tetapi, jika perbedaan tersebut sudah menyelempang kita sebagai gguru atau orang tua juga harus tetap waspada dan senantiasa selalu mengawasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline