Berawal dari kegemaran menyusuri daerah pelosok pedesaan dengan menggunakan sepeda motor,bergelut dengan kondisi jalanan yang berliku liku dan bergelombang sekedar untuk menikmati keindahan alamnya.Bahkan beberapa kali dengan sengaja menyasarkan diri untuk melihat pemandangan baru yang belum pernah melihat sebelumnya.Dengan menggunakan sepeda motor,akan lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasi eksotisme alamnya,keunikan budayanya,keramahtamahan masyarakat sepanjang rute perjalanan serta mengagumi peninggalan situs purbakala warisan nenek moyang kita.Begitu banyak situs purbakala yaitu candi yang bertebaran di sekitar wilayah Kecamatan Prambanan,Sleman D.I Yogyakarta.Ada yang lokasinya di tengah permukiman penduduk seperti Candi Sambisari dan Candi Sari,ada yang di tengah persawahan seperti Candi Kedulan maupun yang ada di atas bukit seperti Keraton Ratu Boko serta Candi Ijo.
Adalah komunitas Onde Onde yaitu komunitas yang anggotanya sekumpulan keluarga penggemar travelling dengan sepeda motor yang berdomisili di sekitar wilayah Sleman Timur dan dalam satu lingkup tempat kerja,pada tanggal 25 Juli 2015 di hari Sabtu yang cerah berkesempatan mengunjungi kompleks Candi Ijo.Candi ini berada di lereng bukit kapur yang tidak subur dan jauh dari mata air serta berada di ketinggian + 375 mdpl yang bernama Gunung Ijo.Secara administratif, situs ini berada di Desa Groyokan,kelurahan Sambirejo,kecamatan Prambanan,Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta.Persisnya sekitar 6 kilometer kearah selatan komplek candi Prambanan.
Komplek candi Ijo merupakan komplek percandian yang menggunakan pola yang semakin meninggi ke belakang yang membujur dari barat ke timur dengan ketinggian yang berbeda beda. Bangunan inti dari kompleks Candi Ijo ini berada di teras paling atas yaitu berupa 1 buah candi induk serta 3 buah candi perwara.Sedangkan teras dibawahnya masih dalam tahap renovasi.Candi Ijo ini terlihat unik dan berbeda dengan candi candi yang berada di dataran Prambanan lainnya yang biasanya memiliki pola memusat ke tengah.Berkunjung ke Candi ijo ini merupakan wisata budaya yang tidak hanya menghibur tapi juga memberikan nilai nilai edukasi kepada anak anak. Membuktikan bahwa nenek moyang kita dahulu kala sudah memiliki teknologi yang canggih sehingga dapat membangun sebuah peradaban di atas bukit.Inilah salah satu alasan kenapa komunitas Onde Onde ini berkunjung kesana.
Pemandangan alam disekitar Candi Ijo waktu itu masih terlihat asri dengan pepohonan yang masih menghijau,sementara di bagian atas pepohonan sudah mulai meranggas.Sementara rumput rumput di pelataran candi sudah terlihat mengering menyisakan gundukan tanah yang terlihat sudah mengeras.Musim kemarau memang sudah mulai menampakkan akibatnya.Teras bagian bawah dari komplek Candi Ijo terlihat batu penyusun candi yang masih berserakkan dimana mana. Bekas pondasi beberapa bangunan candi masih dapat dikenali terlihat dengan jelas dengan menyisakan sebuah bangunan candi yang berdiri kokoh di bagian pojok barat daya.Sungguh indah sekali pemandangan kompleks candi Ijo ini seandainya semua bangunan candi sudah selesai di renovasi.Sementara itu nun jauh dibawah sana terhampar pemandangan sawah,sungai yang mengular,jalan raya serta deretan rumah milik penduduk pedesaan.
Tidak lengkap rasanya berkunjung ke obyek wisata tanpa mengabadikan momen tersebut dalam sebuah foto.Apalagi di jaman modern sekarang ini,cukup dengan membawa smartphone saja aktivitas jeprat jepret sudah bisa dilakukan dengan sangat mudah.Berbekal smartphone berlayar 4" jadul andalan,kusempatkan foto bersama dengan anak dan istri dengan mengambil latar belakang candi induk di teras bagian atas.Dengan bantuan seorang teman,butuh waktu beberapa saat agar tercipta hasil foto yang sesuai harapan.Dengan kondisi matahari yang sudah mulai meninggi dan cuaca sudah terasa panas,lokasi foto bersamaku dilakukan di tempat yang teduh agar mendapatkan hasil foto yang tidak pudar warnanya.Beberapa kali harus diulang pemotretannya karena hasil fotonya terlihat kurang bagus.Setelah setting kamera di smartphone di rubah,hasilnya terlihat lumayan walaupun kualitas kamera utama smartphone jadulku hanya mempunyai resolusi 3,2 MP.
Tak ketinggalan teman teman anggota komunitas Onde Onde pun mengabadikan kunjungan ke kompleks Candi Ijo ini dengan foto bersama.Dengan memanfaatkan anak tangga masuk ke candi induk di teras bagian atas,semua anggota komunitas ini dengan tertib dan rapi duduk di anak tangga tersebut.Dengan menggunakan smartphone berlayar 5" dengan resolusi kamera depan sebesar 5 MP dan sebuah tongkat "sakti" alias tongsis kepunyaan Pak Andri,momen kebersamaanpun tercipta lewat sebuah foto.Sesi foto groufie ini juga beberapa kali harus diulang karena hasil fotonya terlihat kabur dan kurang tajam.Namun setelah settingan kamera di ponsel dibenahi,hasilnya terlihat lebih baik.Semua terlihat tersenyum bahagia walaupun harus rela duduk lumayan lama di anak tangga candi yang batu candinya sudah mulai terasa hangat terkena sinar matahari.
Ketika membuka kembali foto foto kebersamaan komunitas Onde Onde ini ketika sedang menggelar travelling rame rame,ada beberapa foto yang diambil dengan smartphone tersebut memiliki kualitas tidak bagus,tidak sesuai dengan harapan.Komposisi warnanya kurang tajam,tidak akurat,kurang jernih dan cerah serta gambar terlihat pudar bila obyek bergerak.Memang sangat disayangkan bila foto momen momen istimewa tersebut kurang bagus hasilnya,karena momen tersebut telah berlalu dan tidak dapat diputarbalikkan kembali.Memotret dengan smartphone tersebut memang banyak kendalanya seperti minimnya pencahayaan,obyek yang bergerak,bukaan lensa yang kurang lebar,situasi latar belakang yang minim cahaya bahkan tidak bisa memotret di dalam air.
Kabar baiknya belum lama ini Sony Mobile yang merupakan produsen smartphone terkemuka berlabelkan Sony Xperia meluncurkan dua smartphone terbarunya yang dilengkapi dengan fitur kamera yang sangat canggih,yaitu Xperia M5 Dual dan Xperia C5 Ultra Dual.Terdapat banyak keunggulan maupun fitur fitur keren yang tersedia di smartphone Sony Xperia M5 Dual dan Xperia C5 Ultra Dual ini.Semuanya akan dibahas satu persatu,namun sebelumnya,mari kita lihat bersama sama spesifikasi kedua smartphone terbaru Sony Xperia tersebut.
Sony Xperia M5 Dual mempunyai dimensi panjang 145 mm,lebar 72 mm,ketebalan 7,6 mm serta berat hanya 142,6 gram.Sedangkan Sony Xperia C5 Ultra Dual memiliki dimensi yang lebih bongsor yaitu panjang 164,2 mm,lebar 79,6 mm,ketebalan 8,2 mm dengan berat hanya 187 gram.Kedua smartphone terbaru dari Sony Mobile ini sangat cocok dibawa kemana mana terutama yangmempunyai hobi jalan jalan karena selain nyaman digengaman tangan,keduanya juga tipis dan memiliki berat yang sangat ringan.
Sony Xperia M5 Dual dibuat dengan bahasa desain Sony OmniBalance klasik yang mengutamakan keindahan dan kesempurnaan di setiap sudutnya.Ponsel ini juga dirancang dengan menghadirkan inovasi desain kedap air yang sama dengan smartphone premium Sony lainnya yaitu terlindung dari air serta partikel debu.Jadi tak masalah apabila Xperia M5 Dual ini terjatuh ke bak mandi.Sony Xperia M5 Dual ini telah diberi peringkat IP (Ingress Protection) tertinggi untuk smartphone yaitu IP65/68.Ini merupakan standar untuk mengukur tingkat ketahanan perangkat terhadap debu (IP65) dan air (IP68 – untuk cipratan maupun rendaman).Sementara itu,sudut-sudutnya yang terbuat dari baja antikarat melindungi dari benturan dan bingkai yang diperpanjang hanya satu sentuhan dari layar memberikan perlindungan bila ponsel terjatuh.Pilihan warna yang tersedia yaitu hitam,putih dan emas.
Sedangkan desain Sony Xperia C5 Ultra Dual yang mengusung bezel super tipis menjadikan tampilannya nyaris tanpa tepian dan membuat ponsel ini jauh dari kesan tebal.Bersama bingkai aluminium premium dan bagian belakang yang melengkung,Xperia C5 Ultra begitu nyaman digenggam maupun dilihat.Pilihan warnanya meliputi hitam,putih dan mint keren.