Lihat ke Halaman Asli

Dwi Suparno

Pejuang Receh

Mimpi ke Bali yang Menjadi Kenyataan

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1413331249797360910

Rombongan tur Pertamina ke Bali dari Jogja (ki-ka)= Dwi Suparno (Nfkaafi),Fandi Sido,Arifah W

(juru potretnya Hendra W)

Bulan Oktober 2014 ini benar benar menjadi bulan yang penuh berkah bagi penulis.Berkah yang pertama tentu saja,pada hari minggu 5 Oktober kemarin mendapatkan pembagian daging kurban.Berkah yang kedua,mendapatkan hadiah tur ke Bali bersama Pertamina dan Kompasiana.

Jujur saja,sebelumnya penulis belum sempat menginjakkan kaki ke pulau Dewata,Bali.Alasannya klasik,belum ada dana.Selain itu penulis juga belum pernah merasakan duduk sebagai penumpang pesawat. Jadi hadiah tur ke Bali merupakan berkah yang tak terkira bagi penulis.

Alhamdulillah...

Awal mulanya,waktu ada pengumuman lomba blog Pertamina dengan tema "Membincang Elpiji Non-subsidi",penulis merasa tidak yakin akan lolos masuk 10 besar. Sebabnya karena selain tidak ikut acara Nangkring-nya yang bertempat di Penang Bistro pada Jumat 29 Agustus 2014 yang lalu,sehingga penulis tidak merasakan aura kebatinan suasana acaranya seperti apa.Bersaing dengan 200-an artikel memperebutkan posisi 10 besar tentu persaingannya sangat ketat.Berbekal materi presentasi yang disebar oleh pihak Kompasiana,penulis pun mencoba mengambarkan seperti apa, bila harga LPG 12 Kg mengalami kenaikan harga. Pada tanggal 12 September 2014,penulis memposting artikel dengan judul Drama Panjang Penyesuaian Elpiji 12 KG Dimulai.Sebenarnya ada 1 artikel lagi yang penulis ikut sertakan dalam lomba blog Pertamina ini. Karena tidak yakin dengan 1 artikel,penulis pun menambah 1 artikel lagi.

Setelah menunggu dengan sabar,akhirnya pada tanggal 29 September 2014 jam 19.19,Kompasiana pun mengumumkan pemenangnya.

Screenshoot daftar pemenang Lomba Blog Pertamina

Malam itu sebenarnya penulis belum tahu kalau termasuk 7 pemenang Favorit.Informasinya justru dari timeline FB yang di unggah oleh teman-teman yang ada di Jakarta (kalau tidak salah Pak Tubagus Encep sama Mas Dzulfikar Al'Ala).Informasi itupun baru penulis buka pada pukul 4 pagi lewat handphone made in China kepunyaan penulis.Langkah pertama yang penulis lakukan adalah memperlihatkan pengumuman tersebut kepada istri.Hasilnya....hehee dapat pelukan dan ucapan selamat. Asyikkk.....

Segera pagi itu juga,penulis konfirmasi dengan mengirim email ke admin Kompasiana dengan menyertakan persyaratan yang diminta oleh admin Kompasiana tersebut.Hati tenang,tinggal menunggu kabar selanjutnya dari sana.

Hari Jumat tanggal 3 Oktobe 2014,sekitar jam 15.00 WIB penulis sudah bersiap untuk pulang kerja.Baru menginjakkan kaki di depan kantor,telepon jadul penulis berdering.Lampu warna kuning berkedip kedip menandakan nomor telepon belum terdaftar di phonebook.Segera penulis angkat ternyata dari CS-nya Kompas.Ini yang ditunggu-tunggu.Peneleponnya seorang ibu (lupa gak tanya namanya) menanyakan nama penulis serta meminta untuk membuka email saat itu juga karena penulis diminta untuk segera mengirimkan scan KTP yang masih berlaku untuk proses pemesanan tiket. Ditunggu sampai jam 17.00 WIB hari itu juga....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline