Lihat ke Halaman Asli

Tingkat Efektifitas Pelaksanaan Praktikum Offline bagi Mahasiswa Analis Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Diperbarui: 14 November 2021   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memasuki tahun baru 2021 negara Indonesia masih dengan keadaan yang sama. Dimana, angka persebaran virus Covid-19 di Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Timur masih cukup tinggi.  Dilansir dari cnnindonesia.com kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 8.074 orang sehingga per sejak awal Maret 2020 jumlah konfirmasi positif secara akumulatif mencapai 743.198 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 611.097 orang dinyatakan sembuh, dan yang meninggal dunia sebanyak 22.138 orang. Hal tersebut tentunya berdampak ke berbagai sektor, khusunya pada sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. 

Banyak sekali warga yang harus kehilangan mata pencahariannya akibat pandemi ini. Sama halnya dengan yang terjadi pada dunia kesehatan. Setiap harinya, silih berganti berita duka yang tersebar, baik melalui media sosisal maupun media cetak. Adanya pandemi ini, juga berpengaruh besar terhadap dunia pendidikan di Indonesia. 

Berbagai kebijakan silih berganti di upayakan oleh pemerintah untuk menghadapi kebiasaan belajar baru di era pandemi covid-19. Mulai dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Hingga pelaksanaan wisuda kelulusan yang di laksanakan secara online pula. 

Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat Indonesia sudah terbiasa menjalankan pola hidup baru di era New Normal ini. Dimana dalam berkegiatan sosial kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat demi menjaga keamanan bersama. Hingga akhirnya, pemerintah mengumumkan penurunan angka tingkat persebaran virus Covid-19.

Penurunan jumlah angka persebaran Covid-19 tersebut, tentunya akan merubah beberapa kebijakan pemerintah khususnya di ranah pendidikan. Perlahan, beberapa instansi pendidikan khususnya di Provinsi Jawa Timur mulai menerapkan kolaborasi kegiatan belajar mengajar secara daring dan luring. Dimana jumlah pelajar yang mengikuti kegiatan belar mengajar secara luring hanya separuh dari total jumlah pelajar satu kelas, dan diterapkan sistem shift (bergantian). Sama halnya dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.

 Satu persatu program studi yang ada di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya mulai menerapkan kegiatan praktikum secara offline (luring). Tentunya kebijakan tersebut dibuat dengan berbagai pertimbangan serta persiapan yang cukup. Diawali dengan program studi analis kesehatan yang melaksanakan praktikum secara offline (tatap muka) di kampus. Pelaksanaan tatap muka tersebut tentunya dengan tetap mematuhi prokotol kesehatan secara ketat. 

Dimana seluruh mahasiswa/i diwajibkan untuk melakukan swab antigen untuk memastikan bahwa kondisinya sedang sehat dan tidak terpapar virus covid-19. Keputusan pelaksanaan praktikum offline tersebut merupakan keputusan yang tepat. Mengingat profesi analis kesehatan sangatlah dibutuhkan di era pandemi seperti saat ini. Keahlian serta keterampilannya sangatlah dibutuhkan secara langsung. Sehingga mengharuskan dilaksanakannya praktikum secara offline untuk menunjang kesiapan para mahasiswa/i untuk terjun langsung di tengah-tengah masyarakat.

NAMA : NUR FARADILA AKHMAD 

NIM : 2240021029

KELAS : 1A

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline