Ny. R, 60 tahun, janda, baru saja dimasukkan ke panti wreda oleh keluarganya. Ketika baru datang, perawat seringkali melihat Ny. R menangis. Bila ditanya oleh perawat, Ny. R hanya diam dan tidak mau bicara dan menjauh. Tidak jarang Ny. R berdiam diri di kamar. Pertanyaan :
1. Bagaimana melakukan pengkajian pada Ny. R?
2. Data apa saja yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi masalah pada Ny. R?
3. Bagaimana melakukan komunikasi yang tepat dengan Ny. R?
4. Apa saja yang dibutuhkan perawat untuk bisa berkomunikasi dengan Ny. R?
- Pengkajian pada Ny. R
Pengkajian dilakukan dengan metode anmnesa terhadap klien, keluarga, serta lingkungan sekitar klien. Anamnesa ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik terhadap klien kelompok usia lansia secara fisik, psikologis, sosial, dan spiritual.
a. Pendekatan fisik
Pendekatan ini digunakan untuk mencari informasi tentang kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian yang dialami, perubahan fisik organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa dicapai dan dikembangkan serta penyakit yang dapat dicapai progresifitasnya. Pendekatan ini relatif lebih mudah dilaksanakan dan dicarikan solusinya karena riil dan mudah diobservasi.
Pada pendekatan fisik dengan lansia harus diperhatikan perubahan fisik pada lansia seperti penurunan pendengaran, penurunan penglihatan, dan proses penuaan yang normal.
b. Pendekatan psikologis
Pendekatan ini sifatnya abstrak dan mengarah pada perubahan perilaku, maka umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk melaksanakan pendekatan ini, perawat berperan sebagai konselor, advokat, supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang asing. Sebagai penampung masalah-masalah, rahasia yang pribadi, dan sebagai sahabat yang akrab dengan klien.
c. Pendekatan sosial
Pendekatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan berinteraksi dengan lingkungan. Mengadakan diskusi, tukar pikiran, bercerita, bermain, atau mengadakan kegiatan-kegiatan kelompok merupakan implementasi dari pendekatan ini agar klien dapat berinteraksi dengan sesama lansia maupun dengan petugas kesehatan.
d. Pendekatan spiritual
Perawat harus bisa memberikan kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya terutama bila klien dalam keadaan sakit atau mendekati kematian. Pendekatan spiritual ini cukup efektif terutama bagi klien yang mempunyai kesadaran yang tinggi dan latar belakang agama yang baik.