Umumnya, wanita setiap bulan akan mengalami peluruhan darah yang ada di vagina atau yang biasa kita ketahui dengan nama Menstruasi. Siklus ini akan terjadi setiap 28-30 hari sekali selama kurang-lebih 1 Minggu. Namun, ada beberapa wanita yang siklusnya tidak teratur dan juga jangka waktunya yang beragam hari.
Menstruasi menyebabkan kontraksi pada rahim yang terjadi selama periode menstruasi untuk membantu mengeluarkan lapisannya. Kontraksi ini dinamakan Dysmenorrhea atau dismenore.
Dismenore diakibatkan dari munculnya hormon prostaglandin yang memicu rasa sakit dan peradangan. Tingginya kadar prostaglandin berkaitan dengan nyeri haid dengan intensitas lebih parah. Sehingga, menyebabkan kekhawatiran berlebih dan mengganggu aktivitas pada penderitanya. Menstruasi memiliki 3 siklus nyeri, seperti:
- Pra-Menstruasi. Mengalami nyeri pada vagina dan kram perut selama 3-6 hari sebelum menstruasi tiba. Namun, rasa nyeri yang didapat masih bisa ditoleransi
- Hari pertama menstruasi. Nyeri hebat pada vagina, nyeri pada pinggang panggil yang bisa menjalar hingga ke bokong, kram perut, dan juga meningkatnya sensitivitas pada payudara sehingga mudah merasakan nyeri.
- Pasca hari pertama menstruasi. Letak nyeri hampir sama dengan hari pertama menstruasi namun dengan intensitas yang lebih rendah.
Intensitas nyeri yang dirasakan juga berbeda-beda, tergantung dengan kondisi hormon dan gaya hidup penderitanya. Adapun kamu bisa menerapkan gaya hidup sehat berikut agar tidak terlalu merasakan nyeri saat hari menstruasi tiba :
- Selalu minum air tidak kurang dari 1 liter
- Jangan terlalu banyak mengonsumsi minuman berasa/teh di 1 Minggu sebelum menstruasi datang
- Mengurangi olahraga berat yang berkaitan dengan otot perut dari 2-3 hari sebelum tanggal menstruasi (mencegah bertambahnya rasa sakit saat kram perut)
- Mengurangi tingkat stress
- Selalu konsumsi suplemen vitamin, seperti vitamin E, omega-3, vitamin B-1
Untuk pengurangan rasa sakit pada hari pertama haid bisa dilakukan dengan cara seperti berikut :
- Menyiapkan bantal pemanas untuk diletakkan di dekat perut dan vagina.
- Memijat bagian perut dan pinggang secara perlahan untuk membantu menghilangkan efek dari nyeri menstruasi
- Jika kamu melakukan pemeriksaan ke dokter, dan dideteksi mengalami kekurangan prostaglandin, dokter biasanya akan meresepkan obat yang mengandung prostaglandin.
- Namun, jika kadar prostaglandin dalam tubuh kamu tinggi, dokter akan memberikan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen, paracetamol, dan propyphenazone, untuk menghambat produksi prostaglandin dalam jumlah berlebih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H