Lihat ke Halaman Asli

Anney Crismestika

Saya merupakan mahasiswa jurusan ekonomi di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta angkatan 2020.

Mengenal Low Back Pain, Risiko Gangguan Kesehatan yang Mengintai Selama Pandemi

Diperbarui: 12 November 2021   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Karolina Grabowska/Pexels/2020

Sejak awal 2020 sampai saat ini Pandemi Covid-19 belum juga hilang dan masih menjadi masalah yang membatasi ruang gerak kehidupan sehari -- hari. Proses vaksinasi sampai hari ini pun masih terus berjalan tetapi belum bisa membuat kehidupan normal kembali seperti dua tahun lalu. Perubahan yang diakibatkan oleh Pandemi Covid-19 ini cukup mengubah banyak hal baik dalam tatanan perekonomian, kesehatan, hingga pendidikan di Indonesia.

Aktivitas masyarakat yang dibatasi untuk memitigasi penyebaran virus ini membuat mayoritas kegiatan pun dilakukan di dalam rumah baik pekerjaan maupun pendidikan sehingga muncul istilah Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH). 

Kebijakan ini mungkin bagi sebagian orang adalah suatu kenyamanan karena tidak perlu bangun pagi-pagi sekali untuk bersiap-siap namun kondisi yang mengharuskan didalam rumah membuat kegiatan mereka mulai dari berkomunikasi sampai melakukan pekerjaannya lebih banyak di depan layar layar laptop dan berdampak pada durasi duduk yang lebih lama. 

Berdasarkan data yang diperoleh, 93% orang melakukan WFH dengan duduk sedangkan 7% melakukannya dengan tiduran, selain itu posisi duduk ini dilakukan di kursi sebanyak 60% lesehan dan 31% sisanya dilakukan diatas kasur.

Low Back Pain

Resiko dari duduk terlalu lama nyatanya menimbulkan keluhan gangguan kesehatan salah satunya adalah Low Back Pain. Low Back Pain (LBP) atau dikenal dengan nyeri punggung bagian bawah adalah rasa nyeri yang dapat berupa nyeri lokal yakni nyeri yang hanya dirasakan pada bagian pinggang atau lumbal maupun nyeri radikular yakni nyeri yang menjalar hingga ke tungkai bawah serta bisa juga keduanya. 

Tingkat rasa nyeri yang dirasakan oleh tiap orang pun berbeda-beda. Gejala dari LBP ini yaitu nyeri punggung seperti ditusuk, nyeri yang diikuti dengan kedutan otot (spasme), dan dirasakan pada posisi tertentu misalnya saat duduk atau berjalan lalu akan membaik saat berdiri atau berbaring. Faktor pemicu LBP ini diantaranya berhubungan dengan faktor individu seperti umur, jenis kelamin, IMB, hipertensi, kurangnya aktifitas fisik, minum kafein, jenis pekerjaan, durasi  kerja, beban kerja, serta lingkungan fisik.

Dampak dari Low Back Pain ini bisa menyebabkan gangguan tidur, menurunnya produktifitas, kesulitan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari yang membuat keterbatasan dalam melaksanakan pekerjaan hingga dapat berakibat pada kecacatan. Fakta lainnya LBP juga berpengaruh terhadap perekonomian, pada penelitian yang dilakukan oleh Dutmer di tahun 2019 menyebutkan bahwa di negara barat biaya nyeri punggung berkisar antara 1-2% dari Produk Nasional Bruto.  

Pada negara maju sekitar 60-70% masyarakatnya mengalami low back pain dan 20% masyarakat lainnya mengalami Low Back Pain akut dan kronis berlanjut. Di Indonesia sendiri belum ada data penelitian yang menilai angka kejadian Low Back Pain kronis secara menyeluruh tetapi nyeri kronis menjadi alasan tersering untuk mengunjungi fasilitas pelayanan rawat jalan di Indonesia.

Adanya pandemi mengakibatkan keluhan akan Low Back Pain bertambah, hal ini disebabkan oleh beberapa penyebab seperti menurunnya intensitas latihan diluar ruang dalam waktu lama, meningkatnya jumlah jam yang digunakan untuk duduk, serta tingkat kecemasan juga stres yang naik selama karantina atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan dari rumah.

Selaras pada penelitian yang dilakukan di Turki menemukan bahwa mereka yang tetap tinggal dirumah memiliki keluhan musculoskeletal yang berupa nyeri LBP lebih besar dibandingkan yang tetap bekerja di kantor. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline