Stunting merupakan kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai dengan usia 24 bulan. Mahasiswa KKN-TI IPB melakukan sosialisasi pola asuh anak kepada Ibu muda dan Ibu dengan anak di bawah dua tahun dalam rangka mengurangi risiko stunting pada anak-anak di Desa Sukadamai.
Pada kegiatan ini dijelaskan bahwa pola asuh merupakan faktor tidak langsung yang dapat menyebabkan stunting. Kekeliruan orang tua dalam memberikan asupan makanan pada anaknya dapat menyebabkan penyakit kronis atau dapat meningkatkan resiko penyakit infeksi pada anak yang mengalami stunting. Setelah sosialisasi oleh mahasiswa KKN-TI IPB terdapat sesi tanya jawab yang juga didampingi oleh bidan desa untuk memastikan pemahaman peserta yang hadir terkait stunting dan hubungannya dengan pola asuh anak. Diharapkan orang tua, khususnya ibu yang selalu mendampingi tumbuh kembang anak, dapat lebih memperhatikan kebutuhan anak dari semua aspek baik secara fisik maupun psikologis.
Selain sosialisasi, dilakukan juga demonstrasi pembuatan makanan yang menarik bagi anak serta mudah dibuat dan bergizi yaitu nasi kepal. Penjelasan mengenai cara pembuatan makanan tambahan bergizi seperti tim telur dan pancake buah naga juga diberikan kepada ibu-ibu sebagai pengetahuan tambahan dan inspirasi variasi makanan bagi anak. Hasil demonstrasi dan pembuatan makanan kemudian dibagikan secara langsung kepada ibu dan anak-anak yang hadir dalam rangka pemberian makanan yang memenuhi kecukupan gizi anak untuk mencegah stunting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H