Lihat ke Halaman Asli

Sajak Kepada Hujan Merah Jambu

Diperbarui: 3 Januari 2016   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepada hujan yang turun, setetes demi setetes…
Kepada awan mendung yang merelakan dia turun dan menjadi butiran air…
Kepada bumi yang dahaga, dan menanti siraman dingin…
Kepadanyalah aku balajar sebuah keikhlasan…
Kepadanyalah aku belajar arti kerelaan…
Kepada air yang menjadi tiada terseka bumi…
Kepada dahaga yang sirna terkena sunyi…
Kepada sepi yang menjadi penghujung maut…
Kapadanyalah hatiku belajar arti ketegaran…
Kepadanyalah diriku belajar menapaki kehidupan…
Tentang hidup yang tidak selamanya sperti yang kita pinta…
Tentang arti hidup yang selamanya tidak sesuai rencana…
Lalu, menerima bahwa rencana Tuhanlah diatas segalanya…
Rencana Tuhanlah yang menjadi raja dari segalanya…
Aku pun berpasrah pada siang yang semakin garang…
Akupun kembali berpulang pada hakikat hati yang telah menjadi api…
Aku lelah berharap…
Aku lelah bermimpi…
Bolehkah aku menyudahinya..?
Aku ingin kembali tertidur dalam maya…
Berselimutkan hati yang berduri… berdarah… dan entah…
Bolehkah aku pinta Tuhan…? Matikan saja rasaku…
Matikan saja hatiku…
Aku tak mau lagi…
Aku lelah…
Merajut impian dengan susah payah… mencermati hati dengan begitu gundah…
Hujan…
Selalu datang di tempat dimana dia kehendaki..
Hujan selalu memberi keceriaan dimana tempat dia datangi…
Tetapi pun akan selalu ada badai yang menyertai…
Pasti ada angin yang bertiup begitu kencang sekencang bumi…
Seberapapun ingin aku menepi, badai itu menyeretku kembali…
Seberapapun aku berlari…
Tiupan angin akan membawaku kembali…
Aku ingin menyudahinya…
Aku ingin pergi darinya…
Hatiku tak mampu…
Ijinkan aku sekali saja hidup denga cinta…
Ijinkan aku sekali saja hidup dengan hati yang bahagia…
Aku ingin bahagia…
Ijinkan aku bersamanya…
Ijinkan hujan dan angin bersama tanpa badai…
Bisa…?
Aku membutuhkannya…
Dia yang memberiku bahagia, saat aku terluka…
Dia yang menyempurnakan takdirku…
Dia yang melukis senyumku…
Mengajariku cara bermimpi..
Mengajariku menumbuhkan semangat pagi…
Memberiku arti dari setiap mimpi...
Tuhan… aku tak ingin yang lainya…
Aku hanya inginkan dia saja…
Ijinkan aku bersamanya…
Ijinkan aku agar menjadi indah dalam pelukannya…
Aku mencintainya…
Aku menginginkan dia….
Aku hanya mau dia… saja…

Sumber Gambar




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline