Lihat ke Halaman Asli

Setya Aji

Praktisi Hukum

Debat Capres Anies TWK, Ganjar Mengambang, dan Prabowo Tim perlu Evaluasi

Diperbarui: 14 Desember 2023   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Debat capres jelang 2024 baru saja dilaksanakan, semua capres telah melaksanakan dan mengungkapkan visinya mengenai tema yang diselenggarakan. Tapi esensi visi misi dari semua capres kini palah tampak makin kabur. Sulit mengartikan apa yang telah disebutkan dalam debat tersebut karena kebanyakan normatif.

Mulai dari Capres Anies yang jawaban seperti layaknya tes TWK CPNS yang general. Sangat normatif dan jauh dari teknis nyata di lapangan, bahkan saya seperti mendapat pelajaran PKN seperti tenggang rasa dan rela berkorban, yang pada realitanya hampir pasti berbeda. 

Seperti saat Anies menjawab polusi udara karena kegiatan industri seperti PLTU disekitar Jakarta tapi bagaimana mengatasi tidak dijawab mau diganti atau bagaimana. Lalu Anies ingin pemerataan tapi tanpa solusi, hanya bicara membantu kota kecil agar menjadi lebih baik tapi tanpa teknis padahal anda tau negara ini penuh penyimpangan anggaran. Maaf jawabannya Anies palah seperti motifator Mario Teguh.

Beralih ke Capres Ganjar sangat terlihat ragu dan abu abu saat menjawab atau bertanya. Bagaimana tidak dia menyerang Prabowo tapi tumpul serangannya tidak se All Out Anies padahal dia ditinggal Jokowi pindah ke Prabowo di pilpres ini. Kalau ndak niat melakukan serangan jangan serang, kalau niat serang ya lakukan dengan baik. Keraguan ini sangat nampak dan akan melemahkan Ganjar, ia seakan tidak mendapat grib jika dalam istilah balapan.

Paling parah adalah Capres Prabowo meski paling realistis tapi tidak mampu disampaikan dengan baik. Emosi yang keluar membuat branding Gemoy hilang seketika saat debat. Konyolnya ia yang sudah tua tidak meminta debat dengan kursi agar lebih nyaman dalam debat serta tidak menguras energi. Terlihat capek dan terpancing emosi yang sangat menggebu yang meledak dan lucunya meledek seperti bocah. Dalam hal Prabowo tampaknya tim kurang persiapan, pak Prabowo tak dapat input yang bagus bayangkan Gibran out Control menambah berat efek debat Capres di mata masyarakat. Kenapa tidak di briefing agar emosi sang Gibran cawapres tak keluar toh dia tidak ikut debat bukan.

Bagi saya dalam depat pertama Anies terlalu motifator tanpa teknis, ya itu bagus untuk pertunjukan tapi akan kalah telak  jika dapat lawan sepadan yang kritis semacam Rocky gerung. Lalu Ganjar yang kini palah komitmen semakin ragu dalam debat. Serta Prabowo yang mudah terpancing emosi layaknya tanpa persiapan padahal ia unggul elektabilitas. Sedangkan untuk komitmen anti korupsi semua capres sama yakni tak ada gagasan baru.

Saran saya Anies lebih teknis sedikit, Ganjar tunjukan Merahmu, dan Prabowo ganti tim bila tidak ingin 4x mencalonkan diri 20x puasa lebaran dan kalah. Pemirsa ingin debat bukan sekedar hiburan, tapi walau pemirsa harus paham apa yang akan dilakukan pasti dibalut dengan pencitraan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline