Dewasa kini, serangan jantung nampaknya sudah tak lagi memandang usia. Penyakit yang dulu dipandang sebagai penyakit orang tua, kini seringkali menyerang kalangan muda secara tiba-tiba, tanpa peringatan sama sekali. Bahkan, penyakit ini sering disebut sebagai angin duduk. Hati-hati! Jika tak segera dicegah dan ditangani, penyakit jantung yang berbahaya ini bisa saja menuntun seseorang kepada kematian di usia muda.
Karenanya, Anda pun harus mengetahui gejala angin duduk ini dan penyebab apa saja yang dapat memicu serangan jantung agar dapat menerapkan langkah pencegahannya sejak dini. Nah, apa sajakah penyebab terjadinya serangan jantung? Berikut penyebab serangan jantung lengkapnya :
1. Stres atau banyak pikiran
Hormon stres yang dapat merusak lapisan pelindung pembuluh darah ini ternyata dapat pula menjadi penyebab serangan jantung. Pasalnya, ketika Anda sedang stres, jantung menerima adrenalin yang lebih kuat.
Hal ini dapat menyebabkan ketidaknormalan detakan jantung dan bertambah lengketnya trombosit. Akhirnya, hal ini akan mengakibatkan penyempitan pembuluh arteri sehingga memicu terjadinya serangan jantung. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda mengurangi stres dari sekarang.
2. Kurang Tidur
Tak hanya stres, kurang tidur juga dapat menjadi penyebab serangan jantung. Lho, kok bisa? Usut punya usut, orang-orang yang jam tidurnya kurang dari waktu tidur normal dapat mengalami penumpukan mineral, kalsium dan lemak-lemak pada pembuluh darah jantung. Sewaktu-waktu, penumpukkan tersebut bisa saja pecah dan menyebabkan serangan jantung dadakan bahkan stroke. Maka, berhati-hatilah!
3. Riwayat Keluarga
Faktor penyebab serangan jantung yang terakhir adalah keturunan. Karenanya, Anda harus mengedukasi diri sendiri mengenai riwayat penyakit leluhur Anda, serta penyakit turunan di dalam keluarga Anda.
Penyakit jantung akibat keturunan sejatinya bisa Anda cegah dengan rutin berkonsultasi ke dokter, mengatur pola makan yang sehat, tidak memiiki berat badan yang obesitas, olahraga secara rutin namun tidak terlalu berat dan terpenting tidak merokok.
4. Merokok