Lihat ke Halaman Asli

Mandi Malam Hari Jadi Penyebab Rematik, Benarkah?

Diperbarui: 4 Juli 2017   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source: go-dok.com

GoDok - Mandi di malam hari mungkin sering menjadi pilihan Anda setelah seharian sibuk beraktivitas. Banyak alasan yang mendasarinya, salah satunya adalah perasaan risih dan tidak nyaman karena kotoran dan debu yang menempel di tubuh. Namun, seringkali pasangan atau keluarga melarang Anda melakukan hal tersebut karena percaya mandi di malam hari bisa menyebabkan rematik. Benarkah seperti itu, atau hanya mitos belaka?

Rematik adalah penyakit yang menyerang otot dan persendian. Pada penderita rematik, muncul peradangan dan pembengakakan pada join penguhubung sendi atau tulang sehingga mengakibatkan rasa nyeri atau pegal. Penyebab penyakit ini sendiri adalah gangguan auto-imun di mana sistem pertahanan tubuh yang seharusnya melindungi Anda dari infeksi kuman, bakteri, dan penyakit, malah berbalik merusak sel-sel persendian yang normal. Diperkirakan, ada ratusan jenis rematik. Namun, jenis yang umumnya diderita adalah rheumatoid athritis (peradangan sendi) dan osteoartritis (terbatasnya pergerakan sendi dan seiring berjalannya waktu bisa menyebabkan kerusakan tulang rawan).

Lalu, benarkah mandi di malam hari dapat menyebabkan rematik? Salah, karena hingga saat ini belum ada penelitian yang menyatakan demikian. Menurut dokter spesialis penyakit dan konsultan reumatologi, Handono Kalim, mitos ini bisa saja didasarkan pada pandangan bahwa suhu air akan menurun di malam hari. Ia melanjutkan, memang benar mandi di malam hari dengan air dingin dapat menyebabkan otot kaku, tapi tidak lantas menyebabkan penyakit rematik.

Meskipun mereka yang berusia lanjut lebih rentan terhadap rematik, namun tidak menutup kemungkinan Anda yang masih belia juga bisa terserang penyakit yang satu ini. Dari berbagai jenisnya, arthritis rheumatoid merupakan jenis yang paling sering mendera mereka yang berada dalam rentang usia 20 -- 50 tahun. Gejala yang paling umum ditemukan adalah kaku persendian saat bangun tidur atau menurunnya fleksibilitas dalam bergerak. Jika dibiarkan berlarut-larut, rheumatoid arthritis dapat menyebabkan kerusakan dan perubahan bentuk permanen pada sendi. Jadi, jika Anda mengalami gejala rematik jenis ini, segera berkonsultasi dengan dokter demi mendapatkan pengobatan yang tepat.

Apa sih yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko penyakit rematik? Menurut hasil penelitian para pakar dari Hospital for Special Surgerymenjaga pola makan empat sehat lima sempurna serta merutinkan olahraga ringan setiap harinya dapat menjadi solusi paling ampuh dalam meningkatkan sistem imun tubuh serta meminimalisir kemungkinan menderita rematik.

Jadi, jangan takut mandi malam lagi, ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline