Lihat ke Halaman Asli

Cinta Renjana

Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Bosan Mengalah Terus

Diperbarui: 8 Mei 2018   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi | dok pribadi

Satu kata yang saya hindari, 'BOSAN'

Saya manusia, punya hati, punya jiwa, perasaan, pikiran, normal sebagai orang hidup. Jadi wajar kalau saya terkadang merasa bosan, bosan dengan apa saja. Ya, bersyukur selama hidup yang sudah saya jalani, saya tidak pernah bosan makan.

Sejak kecil hidup ini sudah dibatasi dengan rambu-rambu 'moral', ini/itu salah, ini/itu jangan, jangan begini/begitu, jangan lakukan ini/itu, harus begini/begitu dan masih sangat banyak lainnya. 

Semua membatasi gerak langkah kehidupan yang mestinya bebas lepas tanpa batas.

Terlebih, ...
Saya menjadi anak keturunan orang Jawa Solo dan Kristen.
Kebebasan saya sangat dibatasi dengan aturan, adat istiadat, harus santun dan sopan, ngomong pakai aturan, tidak boleh sembarangan, duduk, berdiri, jalan, tidur makan minum, pokoknya semua ada aturannya. 

Kalau sampai melanggar, langsung di cap / dikatakan, "wong Jowo kok koyo ngono, wong Kristen kok ora apik" (orang Jawa kok seperti itu, orang Kristen kok tidak baik)

Setiap ada kesalahan atau ada yang tidak pas, selalu 2 kalimat diatas muncul, menyinggung suku dan agama.

'Trademark'  Jawa dan Kristen itu harus baik dan benar, tidak boleh kasar, harus halus, sopan santun, nurut aturan, moral baik, agamanya harus baik, suka berbuat baik, penolong, pemaaf, kepeduliannya dengan orang lain harus tinggi dan suka mengalah.

Coba bayangkan, ...
Semua itu harus saya lakukan setiap hari, setiap waktu. Sangat wajar kalau saya bosan.

Tanaman bunga dihalaman dirusak anak tetangga, ya nggak boleh marah, maklum anak kecil, anak tetangga lagi.
Anjing tetangga memangsa marmut piaraan, ya tidak boleh marah. Main petasan, meluncur masuk rumah, yaah ... harus mengalah. Kalau saya marah justru jadi terbalik, saya yang salah, orang Kristen kok tidak pemaaf.

Dan, ...
Mengingatkan saya dengan doa "Tuhan, apunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami."
saya tidak akan diampuni Tuhan Allah, kalau saya tidak mengampuni orang bersalah kepada saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline