Lihat ke Halaman Asli

Cinta Renjana

Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Pokoknya "Dia" Tidak Dia Tidak

Diperbarui: 28 April 2018   05:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi | pixabay.com

Pemilih 'KODO' 

Suara Rakyat yang 'bodoh' tidak pandai tapi 'cerdas' bernalar tinggi.

'KODO' is sama dengan 'POKOKe' Pokoknya 'dia' tidak dia tidak.

Ada baiknya, tapi juga ada tidak baiknya. Apa yang jadi dasar menjatuhkan pilihan kepada A atau B atau siapa dia, itu yang jadi pokok permasalahan.

Biasanya, ...
Yang mendasari itu sangat tidak logis untuk memilih seseorang yang kapasitasnya 'SUPER'  dalam pengelolaan negara / pemerintah.
Beliau-beliau yang akan menentukan arah tujuan suatu bangsa dan negara.

Kedekatan dan pendekatan yang sering yang jadi dasar :

Kedekatan dan pendekatan 'emosional'
Kedekatan dan pendekatan 'dana / money'
Kedekatan dan pendekatan 'janji program' (baru janji)

Padahal ada yang paling penting adalah "KREDIBILITAS" CALON yang akan dipilih, yang harus sudah terbukti, dengan pengamatan yang tidak cukup sehari dua hari, tapi bertahun-tahun.

Pemilih 'KODO' dengan Modal 'POKOKe'  sering tidak 'realistis'. Sangat membahayakan.

QUO VADIS Indonesia?

Semoga, taoon 2030  negara kita tidak'bubar'. Amin.

~~~~~ )o( ~~~~~




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline