Secuwil kisah anak manusia hidup di tanah merdeka.
Once upon a time.
Puji syukur sudah sampai di kota cintaku Semarang Jawa tangah.
Saya turun dari kereta malam, Jakarta - Semarang, langsung melangkah keluar ketempat parkir, disana sudah siap anak jemput aku.
Perjalanan yang begitu pendek, cuma beberapa meter, jalan kaki dari kereta keparkiran. Aku jumpai pemandangan yang membuat hati miris.
Ada seorang ibu yang baik hati, (menurut pendapatku) berjalan keluar stasion seperti aku, dia berikan 1 bungkus plastik kresek isi sebotol air mineral dan makanan sisa dalam perjalanan. Masih lumayan banyak, sepertinya ada roti, nasi bungkus, buah dan lain-lain.
Ekspresi wajah penerimanya sangat senang, terus lari menjauh, oya ... dia anak gadis kecil umuran klas 5an SD. Baru 3-5 langkah, didepannya sudah ada segerombolan anak-anak laki tanggung, menghadang anak gadis kecil itu, langsung meminta paksa (merampas) tas pemberian ibu tadi.
Gadis kecil itu tak berdaya melawan, akhirnya pasrah, dengan rasa kecewa, marah tapi tidak bisa apa-apa, nangispun tidak. Mungkin dia sudah terbiasa mengalami hal seperti kejadian dipagi yang aku lihat itu.
Aku jadi teringat cucu cantik, cacu ganthengku di rumah, mereka hidup aman, nyaman dalam dekapan papa mamanya dengan penuh kasih sayang.
Ooooh ...
Sama-sama mereka dilahirkan kedunia, dari seorang ibu yang mengandungnya, mereka tidak pernah meminta untuk dilahirkan, tapi ... anak gadis gelandangan itu harus mengalami perlakuan semena-mena dari lingkungannya.
Yang seperti itu, hanya kejadian kecil, bisa terjadi dimana-mana dengan kasus yang berbeda.
Inikah INDONESIA yang di gadang, diangan-angan para pahlawan pejuang 45, INDONESIA MERDEKA ?
Menangislah hai jiwaku.