Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman budaya, suku, dan agama. Keberagaman ini merupakan kekayaan bangsa, namun juga menjadi tantangan jika tidak dikelola dengan baik. Isu intoleransi agama yang kerap muncul menunjukkan perlunya upaya kolektif untuk membangun toleransi beragama. Toleransi bukan hanya tentang menghormati keyakinan orang lain, tetapi juga mencakup empati, kerja sama, dan saling memahami, yang perlu ditanamkan sejak dini. Pendidikan formal, lingkungan keluarga, serta komunitas memiliki peran signifikan dalam membentuk kesadaran anak-anak akan pentingnya hidup harmonis di tengah keberagaman.
Melalui penguatan nilai-nilai toleransi sejak dini, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang menghargai keberagaman sebagai kekuatan untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan damai.
Oleh karena itu toleransi penting diajarkan sejak dini, dan sejak dini pun anak-anak harus paham apa itu toleransi beragama, serta kita sebagai orang dewasa yang mampu mengajarkan anak-anak dan generasi muda sejak dini, harus mengetahui apa saja faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan toleransi beragama.
Disini kami pun menerapkan dan melakukan penjelasan mengenai toleransi beragama, yang berlokasi di panti asuhan
Panti Asuhan Yatim & Dhuafa Mizan Amanah, Jl. Peta Utara No.9, RT.1/RW.6, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat.
kegiatan ini kami lakukan dengan tujuan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan sikap toleransi beragama pada anak-anak., kemudian Mengungkap kendala dalam menanamkan nilai toleransi beragama, serta Merumuskan strategi efektif untuk memperkuat toleransi beragama pada generasi muda.