Lihat ke Halaman Asli

Badai Pasti Berlalu, Salah Satu Film Monumental Tanah Air

Diperbarui: 31 Maret 2024   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pic source: mubi.com

Pada 2007 lalu, aku sungguh terpukau dengan sebuah film berjudul Badai Pasti Berlalu. Film ini tepat dirilis pada saat hari kasih sayang, 14 Februari. Salah satu yang membuatku terpikat adalah karena lagu tema-nya yang berjudul sama dan dibawakan oleh Ari Lasso.

Setelah kutelusuri, Badai Pasti Berlalu diangkat dari novel berjudul sama karya penulis Marga T. Badai Pasti Berlalu disutradarai Teddy Soeriaatmadja. Sebagai pemeran utama, ada Vino G. Bastian, Winky Wiryawan dan seorang aktris pendatang baru bernama Raihaanun. Bagiku, salah satu kekuatan film ini adalah music scoring-nya yang menawan.

Sebelum edisi 2007, rupanya Badai Pasti Berlalu pernah diproduksi pada tahun 1977 silam. Dengan sutradara Teguh Karya, Badai Pasti Berlalu edisi 1977 memasang sejumlah aktor kawakan sebagai pemeran utama. Di antaranya Christine Hakim, Roy Marten, Slamet Rahardjo, Mieke Wijaya dan Rahayu Effendi.

Akupun penasaran dan mencoba mencari Badai Pasti Berlalu edisi 1977. Dan ketemu, hahaa. Dari segi cerita, tentu nyaris plek ketiplek dengan edisi 2007. Aku yang tumbuh besar di era 1990-an, sebenarnya sudah tidak familiar dengan film-film lawas, apalagi film besutan Teguh Karya. Namun setelah aku menonton Badai Pasti Berlalu edisi 1977, aku bisa mengira-ngira. Seperti apa standar dari Teguh Karya, hingga bisa menghasilkan karya film yang berkualitas.

Badai Pasti Berlalu edisi 1977, berkutat soal Siska (Christine Hakim) yang sedang patah hati. Untuk menghilangkan rasa patah hati itu, kakak Siska mencoba mengenalkan temannya kepada Siska. Pria ini bernama Leo (Roy Marten). Leo seorang calon dokter.

Seiring berjalannya waktu, Siska mulai membuka hati untuk Leo dan bersiap membuka lembaran hidup yang baru. Namun rupanya, Siska mengetahui bahwa Leo sedang terlibat taruhan, dalam rangka menaklukkan hati Siska.

Siska marah begitu tahu dirinya hanya dijadikan bahan taruhan. Tetapi yang membuat Siska berpaling dari Leo, dirinya mengidap diabetes. Dan menurut teman-temannya, Leo juga mengidap diabetes. Penyakit inilah yang membuat Siska tidak ingin bersatu dengan Leo.

Siska pun bertemu dengan seorang pianis bernama Helmi (Slamet Rahardjo). Dengan sebuah tipu muslihat, Helmi berhasil menggaet Siska. Demi keutuhan keluarganya, Siska rela dinikahi oleh Helmi, meski dirinya tidak mencintai pianis itu.

Siska dan Helmi memiliki seorang anak, dimana di akhir cerita anak ini meninggal karena sakit. Siska pun tak mempunyai ikatan lagi dengan Helmi. Mereka pun berpisah baik-baik. Dan ending-nya, Siska kembali bertemu dengan Leo.

Bagiku, Badai Pasti Berlalu mempunyai cerita yang unik. Marga T selaku penulis novelnya, setahuku adalah seorang dokter. Jadilah wajar, jika karya-karya Marga T selalu dihiasi oleh karakter di dunia kedokteran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline