Lihat ke Halaman Asli

Hans

Pembaca dan Penulis

Rabies: Benarkah Ini Penyakit Paling Mematikan? Inilah Rahasia Cara Menghindarinya!

Diperbarui: 17 Juni 2023   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Rabies merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus rabies. Virus ini menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan peradangan otak yang fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Ini akan membahas secara rinci gejala-gejala rabies, cara menghindarinya, bagaimana mengatasi jika terkena rabies, serta dampak jangka panjang bagi individu yang terinfeksi.

I. Gejala Rabies:
Rabies memiliki beberapa tahap dengan gejala yang berkembang seiring waktu. Tahap-tahap tersebut meliputi:

1. Tahap Inkubasi: Pada tahap ini, biasanya tidak ada gejala yang terlihat dan dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Selama masa inkubasi, virus berkembang biak di tempat gigitan dan perlahan menyebar ke sistem saraf pusat.

2. Tahap Prodromal: Dalam tahap ini, gejala awal dapat muncul, seperti demam, sakit kepala, kelelahan, dan gangguan pencernaan. Penderita juga mungkin mengalami kecemasan, kebingungan, dan gangguan tidur. Gejala ini mirip dengan infeksi virus umum, sehingga seringkali sulit untuk membedakan rabies dari penyakit lain pada tahap awal.

3. Tahap Akut: Gejala-gejala ini menandakan infeksi yang parah. Munculnya agitasi, kebingungan, perilaku agresif, kesulitan menelan, dan kecemasan saat terpapar air. Penderita juga dapat mengalami kejang-kejang, kelumpuhan otot, dan reaksi berlebihan terhadap rangsangan suara atau cahaya. Selama tahap ini, gejala semakin parah dan kematian biasanya terjadi dalam waktu 7-10 hari setelah munculnya gejala ini.

II. Cara Menghindari Rabies:
Untuk mencegah rabies, langkah-langkah berikut ini dapat diikuti:

1. Vaksinasi: Vaksinasi rabies merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit ini. Vaksinasi harus diberikan kepada hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan. Selain itu, vaksinasi juga dapat diberikan pada orang-orang yang berisiko tinggi terpapar rabies, seperti pekerja laboratorium atau petugas medis.

2. Hindari Kontak dengan Hewan Liar: Jangan mendekati atau menyentuh hewan liar, terutama anjing liar atau kelelawar, yang dapat menjadi pembawa virus rabies. Anjing merupakan sumber utama penyebaran rabies kepada manusia. Jika Anda melihat hewan liar yang terlihat sakit atau berperilaku aneh, segera hubungi pihak berwenang untuk penanganan yang tepat.

3. Hindari Gigitan: Jika terkena gigitan hewan yang diduga terinfek

si rabies, segera mencuci luka dengan sabun dan air mengalir, dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Dokter akan menentukan langkah-langkah yang diperlukan, termasuk pemberian vaksin rabies dan imunoglobulin rabies untuk melawan virus.

III. Cara Mengatasi Rabies:
Sayangnya, setelah gejala rabies muncul, penyakit ini hampir selalu berakhir dengan kematian. Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi rabies:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline