Dalam perkembangan bimbingan konseling pastinya mengalami pasang surut, serta tantangan yang tidak mudah. Pada mulanya sekitar abad 20 awal belum ada layanan konseling di sekolah karena tugas konselor sebelumnya masih dipegang oleh guru belum tenaga ahli seperti sekarang ini. Dulunya tugas guru selain mengajarkan ilmu pengetahuan juga memiliki tugas memberi layanan bimbingan pribadi, social, akademik, dan karir kepada siswanya. Seiring perkembangan Pendidikan akhirnya layanan bimbingan konseling mulai ada di sekolah-sekolah dengan konselor yang professional dalam bidangnya. Pada artikel ini kita akan menguraikan bagaimana perkembangan bimbingan konseling di dua negara yakni Amerika dan Indonesia.
Jika dilihat dari perkembangan awal di Amerika Bimbingan konseling mulai berkembang setelah adanya revolusi indurstri dan keberagaman latar belakang siswa itulah yang menjadi alasan munculnya Bk di sekolah-sekolah negeri Amerika. Bimbingan Konseling mula-mulanya hanya dikenal sebatas pada bimbingan pekerjaan (Vocational Guidance), sebagaimana peran dari Biro yang didirikan Frank Parson di Boston. Namun sebenarnya tidak hanya itu, di sisi lain perkembangan Bimbingan Konseling pun merambah kebidang pendidikan (Education Guidance) yang dirintis oleh Jasse B. Davis. dan sekarang dikenal pula adanya bimbingan dalam segi kepribadian (Personal Guidance).
Tak hanya di bidang tersebut, kini bimbingan konseling telah berkembang pada bidang-bidang lain seperti dalam bidang sosial, kewarganegaraan, keagamaan, dan lain-lain. Bimbingan konseling mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1960. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan di Indonesia pada tahun 1960-an mendirikan jurusan untuk menadah tenaga akademik yang akan membina program studi yang menyiapkan para konselor, di tahun 1964 IKIP Bandung dan IKIP Malang mendirikan jurusan bimbingan dan penyuluhan yang sekarang dikenal sebagai bimbingan dan konseling.
Tahun 1975 diterbitkanlah kurikulum baru untuk Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Kurikulum 1975 berisi layanan binbingan dan konseling sebagai salah satu dari layanan dalam sistem persekolahan mulai dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Pada dekade 80-an, guru bimbingan konseling sudah diakui keberadaannya disekolah Ditahun 1994 lahirlah kurikulum baru yang memberikan ruang gerak pada layanan bimbingan dan konseling dalam sistem persekolahan di Indonesia, diwajibkan 1 orang konselor disetiap sekolah untuk membimbing 150 peserta didik, namun hal ini hanya terealisasi pada sekolah menengah saja.
Perkembangan bimbingan konseling semakin konstas pada tahun 2001, di tahun ini dalam kongres di Lampung Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) berganti nama menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN).
Referensi:
Sukirno, Agus. 2013. Pengantar Bimbingan dan Konseling Islam. Semarang: A-Empat.
Febriani, Deni. 2020. Bimbingan Dan Konseling. Bengkulu: Brimedia Global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H