Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Kisah Kupu-kupu Sepasang (3/3)

Diperbarui: 20 Juli 2023   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepasang kupu-kupu dengan warna kekuningan di bagian sayap, terbang mendekati bunga-bunga  mawar yang sedang mekar. Aroma mawar-mawar berwarna merah itu, menebar wangi di udara.

Aroma manis ini sungguh menarik penciuman kupu-kupu. Dari jauh, terlihat kupu-kupu lain datang mendekat.

Angin yang berhembus lembut. Ranting-ranting mawar bergoyang lembut, karena angin juga hinggapan kupu-kupu.

Kupu-kupu terbang menjauhi mawar tersebut. Kemudian, mengelilingi lagi mawar-mawar tersebut.

Kupu-kupu itu bergerak lincah menjauhi anak perempuan tersebut. Dia pun mencoba mendekatinya.

Hati gembira itu ditingkahi senandung kecil dari anak itu. Langkahnya yang riang dan ceria terlihat ringan.

Kupu-kupu rapuh yang telah jauh dari pasangannya. Kupu-kupu rapuh yang sedang menikmati mawar. Kupu-kupu rapuh yang sedih.

Kepak yang awalnya lemah menjadi kuat dan cepat. Kupu-kupu tersebut terbang menjauh, meninggalkan sangkar.

***

Sepasang kupu-kupu dengan warna kekuningan di bagian sayap, terbang mendekati bunga-bunga  mawar yang sedang mekar. Aroma mawar-mawar berwarna merah itu, menebar wangi di udara.

Musim semi bukan hanya tentang kupu-kupu dan mawar. Musim semi juga tentang aroma manis menyenangkan di udara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline