Salah satu tokoh utama drama yang sedang ongoing ini, Nam Haeng Sun, punya kedai makanan. Ibu Haeng Sun mewariskan kecakapan memasak pada Haeng Sun. Lauk pauk yang dijual secara prasmanan dan bisa dipilih sendiri sesuai selera pembeli. Waktu kali pertama lihat kedai makanan, pikiranku segera mengambil kesimpulan kalau tema utamanya adalah makanan dan si jago masak. Terlalu awal mengambil kesimpulan.. Hehehe..
Kalau tentang masakan atau makanan, lalu apa maksud kata "kursus" (course = kursus) dalam judul itu?
Crash Course in Romance memiliki judul lain yaitu One Shot Scandal. Setelah menonton 2 episode drama, aku tertarik melihat kehidupan seseorang yang memutuskan menjadi wali -- merawat keponakan dan menjaga adik - di usia yang sangat muda. Drama ini menceritakan pertemuan kembali seseorang dengan citarasa makanan yang dulu kelezatannya pernah menjadi salah satu penghiburannya ketika hidup menjadi sangat sulit.
***
Betapa orangtua berjuang demi mendapatkan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya ditunjukkan dengan gamblang di drama ini. Hanya untuk mendapatkan tiket untuk mendaftar ke sebuah akademi (kalo di sini kursus atau bimbel) yang guru matematika popular, orangtua (kebanyakan ibu-ibu) rela antri sejak pagi. Tiket baru dibagi mulai jam 10 pagi dan terbatas hanya untuk 100 orang.
Nam Haeng Sun adalah atlet muda atletik potensial. Demi merawat Nam Hae Yi, keponakannya yang masih kecil, dan menjaga Nam Jae Woo, adiknya. Haeng Sun meletakkan impiannya dan meninggalkan klub. Menjadi ibu dan wali di usia sangat muda, membuatnya sangat sibuk di kedai makanan miliknya.
Choi Chi Yeol adalah seorang guru matematika yang sangat popular. Kelasnya selalu penuh. Penuh dalam arti yang sebenar-benarnya. Kelasnya berisi 100 siswa!
Tempat les maupun bimbingan belajar (bimbel) di manapun jarang sekali berisi sampai 100 orang. Semakin sedikit jumlah siswa belajar dalam sekelas malah semakin diminati. Tetapi, kelas pak guru Choi sangat diminati!
Hae Yi ingin masuk kelas matematika Choi Chi Yeol. Haeng Sun mencari info tentang kelas tersebut dan mengetahui betapa sulitnya mendapatkan kursi di kelas seorang guru popular. Maka, Haeng Sun bertarung waktu dengan orangtua lain demi mendapatkan peluang menerima tiket kursi kelas matematika untuk Hae Yi.
Guru Akademi vs Guru Sekolah
Terlepas fakta bahwa, Chi Yeol mengajar di akademi (disini: bimbingan belajar, lembaga pendidikan atau kursus), namun konsep pikirnya sebagai pendidik tidak hilang. Disela-sela sesi mengajarnya, Chi Yeol memberikan nasehat pada murid-murid yang mengikuti kelasnya (baik luring maupun daring) tentang kegigihan dalam belajar.