Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Perjalanan Menuju Akhir

Diperbarui: 29 Desember 2022   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bila kelak aku terhenti di masa nanti..
Aku ingin, ada yang tertinggal tentangku, dariku.
Tentang hari-hari yang dijalani...
Tentang cinta yang mengembang dalam hati dan menumbuhkan sayap tak terlihat untuk terbang.

Bila masaku telah selesai.
Aku ingin, mereka tetap mengingat dan mengenalku..
..dengan perasaan yang terus hangat.
Akan kenangan dan ingatan yang enggan terpisah.

Bila waktuku tiba..
Aku ingin, ada tawa dan senyum yang tetap tinggal..
..dengan perasaan yang terus hangat.
Akan kenangan dan ingatan yang enggan terpisah.

Pada jejak rapuh yang dalam dan kejam....
Pada cinta kasih yang datang melalui tawa, tangis, tekanan dan kesulitan,
pada momen hangat dan saat-saat genting,
pada ingatan dan kenangan,
pada hati yang terus membuncah dan mengembang.

Bilakah masa itu tiba?

Aku tak tahu!
Namun, aku tahu, perjalanan ini hampir menuju akhir.

.
.
.
Setelahnya, akan ada perjalanan lain.
Yang lebih panjang.

Perjalanan menuju akhir,
yang tersendiri dan sendirian...
Hanya sendirian.

***
catatan dari kotaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline