Rindu ini, ternyata bisa sangat menyiksa dan menyesakkan.
Perasaan yang tidak cukup untuk menjelaskan,
serta tidak cukup kata untuk menggambarkannya.
Malam, terasa lebih panjang.
Biru, tercium lebih gelap.
Sunyi, terasa seperti terowongan panjang di musim gugur.
Rasa, yang terus datang.
Rasa, yang terus hadir.
Rasa, yang terus ada.
Rasa, yang menyertai dan membayang.
Rasa, yang membersamai kalbu.
Kecamuk rasa; gejolak gugup, degup dan debar;
jungkir balik emosi,
dan bentang pati jiwa sepanjang hayat.
Rindu dalam kelindan emosi...
...penuh rasa dan aroma musim panen.
***
Catatan dari kotaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H