Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Emosi dalam Rasa

Diperbarui: 9 Agustus 2022   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu ini, ternyata bisa sangat menyiksa dan menyesakkan.
Perasaan yang tidak cukup untuk menjelaskan,
serta tidak cukup kata untuk menggambarkannya.

Malam, terasa lebih panjang.
Biru, tercium lebih gelap.
Sunyi, terasa seperti terowongan panjang di musim gugur
.

Rasa, yang terus datang.
Rasa, yang terus hadir.
Rasa, yang terus ada.
Rasa, yang menyertai dan membayang.
Rasa, yang membersamai kalbu.

Kecamuk rasa; gejolak gugup, degup dan debar;
jungkir balik emosi,
dan bentang pati jiwa sepanjang hayat.

Rindu dalam kelindan emosi...
...penuh rasa dan aroma musim panen
.
***
Catatan dari kotaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline