Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Langit Sesudah Hujan

Diperbarui: 31 Juli 2022   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lapangan yang dibasahi hujan,
Genangan-genangan air yang menjadi cermin,
dan lembab yang turun, makin turun, lantas menggantung sangat rendah di permukaan Bumi.

Tirai hujan yang membingkai langit,
Serupa lukisan seabad silam,
yang dipatri melalui musim dan cakrawala.

Wajah langit yang kembali berseri.
Semringah senyumannya menghangatkan.
Menghangatkan jiwa yang sendu;
menghangatkan raga dengan ragu;
pada jejak langkah yang mulai perlahan.

Langit sesudah hujan,
Satu lagi kisah alam
yang dituliskan sejak berabad-abad silam.

Langit dan hujan.
***
Catatan dari kotaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline