Lihat ke Halaman Asli

Love, Rosie (Where Rainbows End): Menjadi Sahabat Penamu Seumur Hidupku

Diperbarui: 20 Maret 2022   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love, Rosie (dokpri.)

Aku masih ingat betapa membahagiakannya ketika mendapatkan surat dari seorang sahabat. Dulu. Dulu sekali. Entah kapan? Hehehehe...

Novel Where Rainbows End telah difilmkan. Judulnya menjadi Love Rosie. Karya Cecelia Ahern (2004) dengan 632 halaman ini diterjemahkan oleh Monica Dwi Chresnayani dan diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama tahun 2015.

Film Love, Rosie sudah pernah kutonton bertahun-tahun lalu. Aku tidak menonton dari awal. Kemudian aku mendapatkan novel yang menjadi awal film tersebut dan menikmati persahabatan luar biasa antara Rosie Dunne dan Alex Stewart. 

Pertemanan yang dibangun sejak usia kanak-kanak, bersama-sama melewati masa remaja, saling mendukung di masa dewasa mereka dan terus saling menyayangi dalam segala musim kehidupan hingga melampaui usia separuh baya.

***

Keluarga orangtua Rosie Dunne dan orangtua Alex Stewart bertetangga.  Rosie dan Alex berteman sejak saat itu. Sejak mereka berusia 5 tahun. Rosie adalah anak kedua dari 3 bersaudara, sedangkan Alex adalah anak bungsu dari  3 bersaudara. Kedekatan mereka berdua bukan hanya di rumah, namun juga di sekolah. Persahabatan mereka bertumbuh dan berkembang seiring waktu.

Ketika Alex dan Rosie telah di jenjang SMA, keluarga Alex harus meninggalkan Dublin dan memutuskan tinggal di Boston. Dengan hati yang patah, Alex harus menerima kenyataan berpisah selamanya dengan Rosie.

Pada pesta dansa SMA mereka, Alex berencana kembali ke Dublin untuk mendampingi Rosie. Namun, penerbangan Alex dibatalkan. Maka, Rosie menerima tawaran Brian untuk menjadi pendamping dalam acara perpisahan SMA, prom night. Yang berakhir dengan malapetaka. 

Brian terlalu mabuk, lalu meniduri Rosie. Rosie hamil! Brian menolak bertanggung jawab. Maka, dimulailah hari-hari berat Rosie sejak mengandung bayinya.

Maka, dimulailah hari-hari Alex tanpa bisa berbicara dengan Rosie. Hati Alex patah lagi mengetahui apa yang terjadi pada Rosie. Setelah menyesali diri berbulan-bulan, Alex kembali menjalin surat menyurat dengan Rosie. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline