Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Kesukaan Abadi

Diperbarui: 26 November 2021   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tidak menemukan kesukaan di sini.
Tidak ada yang ingin mengenalku..
...dan aku tidak ingin dikenal siapapun
Atau...haruskah aku?

Aku tidak menemukan kesenangan di sini.
Tidak ada yang mengenalku..
...dan aku tidak dikenal siapapun.
Pernahkah aku di sini, di suatu masa pada rentang waktu yang manapun?

Jalan-jalan, yang berubah asing.
Wajah-wajah, tak bernama.
Pelukan, yang melonggar.

Dalam kesementaraan ini,
tidaklah mungkin aku menemukan hal-hal tidak sementara,
ataukah mungkin akan kutemukan hal-hal fana,
atau menemukan anitya...
...yang akan tetap ada sampai ke keabadian?

Kesukaan abadi,
...apakah itu?
...dimanakah dapat ditemukan?
...seberapa pentingkah dalam hidup?

Kesukaan abadi, ke sanalah aku menuju.
Berjumpa dengan yang tiba lebih dulu.
***
Note:
Anitya: ketidakkekalan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline