Lihat ke Halaman Asli

Merencanakan vs Melakukan Perjalanan, Mana yang Paling Menyenangkan?

Diperbarui: 28 Agustus 2021   04:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Merencanakan perjalanan. (sumber: kompas.com)

Beberapa waktu lalu, setelah berminggu-minggu (dan perjuangan mengenal lelah... hehehe), akhirnya rampung juga buku yang sedang kubaca The Accidental Further Adventures of the 100-Year-Old Man

Buku ini berkisah tentang seorang pria berusia 101 tahun yang melakukan perjalanan. Hebat, ya... :)

Pengarang buku ini, Jonas Jonasson, menuliskan beberapa buku lain dengan tema serupa. Pribadi-pribadi berani yang melakan perjalanan ke tempat baru, bertemu orang-orang baru dan mengalami hal-hal seru. 

Beberapa buku yang telah rampung baca karangan pak Jonasson, antara lain: The Girl who Saved the King of Sweden dan The Hundred-Year-Old Man who Climbed Out the Window and Dissapeared.

Pengalaman-pengalaman baru, orang-orang baru, petualangan-petualangan baru dan hal-hal yang tak disangka-sangka terus mewarnai perjalanan Allan, pria berusia 100 tahun itu. 

Sempat juga berada di lokasi tembak menembak dan juga alam liar yang dijaga hewan-hewan liar nan buas. Bahkan ketika separuh dari dunia ini telah dilintasi, Allan tidak ragu untuk berputar arah menuju arah yang baru.

***

Teringat kembali beberapa tahun lalu ketika merencanakan dan melakukan perjalanan ke beberapa kota. 

Dalam seminggu, minimal menyisihkan 3-4 jam untuk melihat-lihat tempat-tempat yang akan dikunjungi, membaca catatan perjalanan, ulasan tempat, melihat foto-foto, memeriksa rute pergi dan pulang.  

Keuntungan merencanakan perjalanan bisa saja berbeda antara satu individu dengan yang lain. Namun, setidaknya ada beberapa yang aku dapatkan, antara lain:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline