Menjelang akhir episode 5 drama Hush, terdengar kalimat-kalimat berikut: "Tidak ada aturan dalam gim kejam bernama kenyataan.
Orang yang lemah harus berkorban demi yang kuat. Para putra dan putri kita dirampok dari kesempatan yang adil dan meninggalkan kita dengan jasad yang dingin, tidak bisa membuka pintu terakhir."
Atau, kalimat-kalimat seperti berikut: Jangan kehilangan semangatmu karena hal remeh. Mendidihlah lebih panas dan besar sepertiku. Gomtang.
Drama Hush ini merupakan salah satu drama serius --sejauh ini-- dengan dialog-dialog yang relatif klise dan membosankan. Siapa juga yang tertarik pada kisah konflik pimpinan dan bawahan di sebuah kantor yang nyaris tidak ada penyelesaian seolah-olah sedang berbicara pada tembok.
Namun, setelah menjalani hidup dan memiliki waktu yang lebih panjang dalam hidup ini untuk dijalani, kita akan tersadar bahwa hal-hal klise dan yang membosankan tersimpan kebenaran-kebenaran dalam hidup!
Sekalipun tidak banyak, ada beberapa hal yang membuat drama ini layak dijadikan koleksi untuk ditonton kali kedua dan seterusnya. Berikut 5 alasannya, antara lain:
1. Aktor dan aktris veteran
Jajaran aktor dan aktris veteran yang terlibat pada drama Hush ini menambah warna tersendiri. Hwang Jung Min adalah aktor dengan lebih banyak proyek film dibandingkan drama.
Kim Won Hae (Chocolate, Awaken, The Player, Where Stars Land, Signal), Park Ho San (Prison Playbook, Pegasus Market, Dinner Mate), Son Byong Ho (The Great Show, The Good Detective) , Yoo Sun (Criminal Minds, The Goddess of Revenge ) adalah deretan aktor dan aktris pendukung yang banyak terlibat di banyak proyek drama dan film. Masing-masing punya barisan pengalaman akting pada banyak genre yang tidak bisa dianggap remeh.
2. Slice of life
Kisah tentang orang-orang yang berjuang dan tetap gagal adalah kisah yang mendapat porsi besar di episode-episode awal. Bagaimana kekalahan-kekalahan terus menghantam orang-orang yang berjuang demi hidup yang lebih baik.
Juga tentang para reporter senior yang bertahun-tahun bekerja di satu kantor dan tetap bertahan walaupun banyak hal yang tidak sesuai dengan nurani mereka karena ada keluarga yang mereka harus hidupi. Kehidupan rumah yang dilakoni para reporter ini pun tak jauh dari persoalan.
3. Sinematografi yang indah
Banyak gambar-gambar indah yang menunjukkan beberapa kejadian yang justru paradoks. Beberapa perasaan hanya digambarkan oleh adegan dalam warna-warni.
Aku sudah sempat bahas di tulisan sebelumnya. Berikut ini catatannya: di sini.