Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Kenangan yang Hanya Milikku (Bagian 2)

Diperbarui: 19 April 2021   05:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenangan yang datang dalam warna kecoklatan termakan waktu
Bergerak lambat tak buru-buru
Menuju ke masa lalu.

Seperti potongan film pendek
Dipenuhi senyuman  dan tawa
dan gerakan lembut

Pribadi-pribadi terkasih yang memilikiku
dan pribadi-pribadi yang datang kemudian di hidupku.
Cinta mereka di hidupku,
juga cintaku yang berkembang untuk mereka seiring waktu.
Tumpah ruah dan meluap di duniaku
dan menjadi milikku yang berharga.

Kenangan, mereka dan cintaku
perlahan menghilang.
yang menjadi milikku, tak milikku lagi.
Kenangan yang hanya milikku, tak milik siapapun kini.
***

Catatan dari kotaku

April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline