Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Sunyi, Sepi, Sendiri

Diperbarui: 3 Maret 2021   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kesepian membuatmu sanggup menunggu.
Seperti kuntum menunggu saatnya mekar.
Seperti burung belibis menunggu musim panen.

Kesunyian membuatmu sanggup mendengarkan.
Seperti musafir dilenakan kesiur siulan padang pasir.
Seperti pelaut dininabobokan angin buritan.

Kesendirian membuatmu sanggup mencintai.
Seperti mentari di gerbang fajar.
Seperti kepompong sebelum menyerahkan hidup pada kupu-kupu.

Sunyi, sepi, sendiri..
...yang hidup dan hadir di tempat gersang.
Untuk meninggalkan jejak yang diingat oleh musim yang datang berikutnya.

Entah dinanti, entah tak ingin beranjak,
Diantara megahnya diam,
musim melanjutkan kisah pada musim selanjutnya
...dalam sunyi, sepi, sendiri.


***

Catatan dari kotaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline