Lihat ke Halaman Asli

Tidak Beli Buku Sampai Akhir Tahun

Diperbarui: 3 Juni 2020   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Aku punya kebiasaan beli buku. Kebiasaan itu didukung dengan serbuan obral buku murah beberapa waktu yang lalu. Namun, aku tidak pernah menyangka jika buku yang dibeli selama berlangsungnya sale buku - obral buku murah, serba lima ribu, serba sepuluh ribu, serba duapuluh ribu, serba tigapuluh ribu - bisa menjadi sedemikian banyak. Belum lagi ditambah ketika obral buku di BBW (Big Bad Wolf) awal Maret lalu, aku membeli 3 buku dengan tebal sekitar 500 halaman. Maka makin bertambahlah tumpukan buku sampai ke sudut kamar.

Sejak diumumkannya kemungkinan work from home akhir Februari lalu, tidak pernah dibayangkan bahwa wfh akan berlangsung lebih dari 2 bulan. Selama waktu tersebut sudah harus akan ada kegiatan pengganti aktivitas hangout dan kongkow di luar bersama kawan-kawan. Dan kemungkinannya masih akan terus wfh sampai beberapa waktu mendatang.

Banyak kawan memiliki aktivitas tambahan di rumah seperti membuat banyak jenis penganan, mulai dari bolu, roti hingga banyak jenis lauk-pauk, kuweh traditional, segala jenis pudding yang mungkin ada dan berbagai jenis minuman yang menggugah selera.

Aku? Well... kecakapanku di dapur hanyalah di bagian pencicipan. Maka, aku memilih kegiatan lain saja. Sebagai pengganti kongkow di luar, aku menambah durasi membacaku. Ada buku yang belum selesai baca bahkan berbagai judul yang belum mulai baca juga banyak.

Beberapa hari yang lalu, aku berbincang dengan karib, Soya, yang merupakan pembeli buku garis keras. Soya menunjukkan barisan buku yang sudah disusun rapi -- sebelumnya tersebar di beberapa tempat di rumahnya, baik di atas meja, rak tempel dinding maupun tersusun di lantai -- di lemari buku tua peninggalan kakeknya yang tampaknya kuat dan lebar. Hal tersebut yang membuatku terdorong untuk menceritakan apa yang aku lakukan ketika menyusun ulang daftar buku yang akan dibaca setiap bulan.

Setiap kali aku menyusun daftar baca, buku-buku tersebut aku susun lebih dekat dengan meja supaya mudah teraih olehku. Pada saat proses memilah tersebut, ternyata ada beberapa judul buku yang masih terbungkus plastik dengan apik nyaris tidak tersentuh.

Jika koleksi kami berdua digabung, sesungguhnya kami bisa saja tidak perlu beli buku lagi sampai 2 tahun mendatang. Artinya, kami bisa mulai membeli buku lagi pertengahan tahun 2022. Hehehe...

Maka, aku memutuskan beberapa hal berikut:

1. Tidak membeli buku dulu

Sekalipun akses membeli buku secara online makin terbuka lebar, aku memutuskan untuk tidak membeli buku dulu hingga akhir tahun ini.

2. Menghubungi Sesama Pencinta Buku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline