Setiap orang tua atau guru tentunya ingin menjadikan anak-anaknya berprestasi bukan?
Nah dalam kehidupan sehari-hari sering kali terdengar orang tua melakukan berbagai cara untuk membuat anaknya menjadi berprestasi. Orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anaknya kesekolah-sekolah favorit bahkan anak juga di ikutkan dalam berbagai kursus maupun les privat yang terkadang menyita habis waktuyang seharusnya bisa di pergunakan anak untuk senang-senang bermain atau bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
Namun apa yang terjadi usaha-usaha tersebut sering kali belum membuahkan hasil seperti yang di harapkan sebelumnya.Bahkan tak jarang lho yang justru menimbulkan masalah baru bagi si anak.Lalu sebenarnya apa yang terjadi? kenapa anak-anak tidak kunjung berprestasi, pdahalkan udah di sekolahkan di sekolahan favorit mahal pula??..
Nah disini ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya yaitu ketidak sesuaian cara belajar yang di miliki oleh anak dengan metode belajar yang di terapkan dalam proses pembelajaran yang di jalaninya,termasuk dalam mengikuti kursus atau les privat. Cara belajar disini adalah kombinasi dari cara individu menyerap, mengatur, dan mengelola informasi.
Lalu bagaimana donk agar anak itu lebih bisa memahami apa yang di sampaikan oleh guru atau orang tua terhadapnya,dan supaya bisa berprestasi??? Disini ada beberapa cara belajar mengajar agar anak lebih bisa menyerap pelajaran yang di sampaikan oleh gurunya dan dia juga tiadak merasa jenuh yaitu dengan menggunakan salah satu dari tiga gaya belajar individu diantaranya ialah Gaya belajar visual, Gaya belajar auditif, dan gaya belajar kinestetik.
Dengan menggunakan cara tersebut insyaallah seorang guru akan mengetahui apa yang anak inginkan,karena potensi anak itu berbeda-beda, ada yang suka atau lebih menyerap dengan penglihatan (apa yang mereka lihat mudah di save di otak mereka),ada yng melalui dengan pendengaran (lebih sukamendengarkan dari pada melihat),dan ada yang lebih aktif dalam bergerak artinya si anak lebih suka kegiatan yang berkaitan dengan fisik.
dengan begitu proses belajar mengajar pun akan nyaman jika seorng guru mengerti apa yang anak inginkan,dan jelas si anak juga akan bisa lebih mengerti kepada apa yang ibu gurunya sampaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H