Lihat ke Halaman Asli

Nety Rusi

Cinta Indonesia

Cukup Suriah Saja!

Diperbarui: 30 Agustus 2018   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Tribunnews.com

Dengan kekuatan hasil bantuan asing, salah satunya Turki, gerakan politik ganti presiden akhirnya menjadi milisi bersenjata. Perang saudara berlangsung selama bertahun-tahun. Kota-kota, yang dibangun selama ribuan tahun, hancur lebur oleh perang yang tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan selesai.

Perang tidak hanya terjadi antara pasukan yang setia dan anti pemerintah/milisi kelompok ganti presiden. Di antara kelompok yang awalnya sama-sama ingin ganti presiden pun akhirnya adu tembak dan baku bom. Gara-gara beda kepentingan, baik kepentingan faksi-faksi pada kelompok ganti presiden maupun negara asing yang mensponsori mereka.

Turki membuka perbatasannya untuk akses pasokan senjata, uang, hingga orang yang akan menjadi milisi bagi kelompok bersenjata di Suriah. Semua demi memperkuat kelompok-kelompok pemberontak.

Negara-negara sponsor asing itu memang akhirnya mundur. Sebagian karena merasa tidak ada lagi keuntungan untuk terus mendukung kelompok ganti presiden. Sebagian karena sedang kesulitan, seperti Turki

Sementara faksi-faksi pada kelompok ganti presiden semakin kesulitan. Terjepit di sana sini. Baku tembak antar faksi, ditinggal sponsor asing, dibenci warga sendiri.

Adapun presidennya tetap sama, Bashar Assaad.

Iya, ini tentang perang saudara di Suriah yang berlangsung sejak 2011 sampai sekarang.

Bisakah terjadi di Indonesia? Ya dan Tidak

Tidak bila orang Indonesia tetap menjaga kebinekaan, menjalankan toleransi, tidak memaksakan kehendak, tidak merasa paling benar.

Ya bila mayoritas penduduk Indonesia tetap diam dengan sekelompok orang yang merasa paling benar, merasa bebas berpendapat (padahal di lain tempat dan waktu, kelompok yang sama mengancam siapa pun yang berbeda pendapat dengan mereka).

Ada kemiripan dengan kelompok anti pemerintah di Suriah dan Turki. Sama-sama didukung Turki, ingin mendirikan khilafah. Mereka juga tidak ragu menggunakan kekerasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline