Perayaan natal di Indonesia selalu dilakukan secara unik berdasarkan sosial budaya setiap daerah, tidak terkecuali di Papua daerah paling timur Indonesia. Bakar Batu merupakan tradisi perayaan natal umat Kristen di Papua. Tradisi Bakar Batu sebenarnya merupakan tradisi Papua yang dilakukan dalam acara-acara penting seperti panen, sunatan, atau acara-acara perayaan keagamaan.
Tradisi unik Bakar Batu lahir ratusan tahun di daerah Papua. Berdasarkan buku 70 tradisi unik suku bangsa Indonesia menyebutkan tradisi bakar batu di Papua ini memiliki cerita sejarah dimana ada pasangan suami istri ingin memasak tetapi tidak memiliki panci masak, maka suami istri ini membuat inovasi dengan cara mengumpulkan batu-batu kemudian dibakar dengan mencampur bahan makanan. Hasil masakan dari bakar batu enak, maka kegiatan ini terus menerus diikuti dan dilestarikan sebagai salah satu tradisi di Papua.
Bakar batu pada perayaan natal memiliki beberapa tahapan, mulai dari tahap persiapan seperti membuat lubang, menaruh daun pisang, kemudian batu-batu untuk membakar, kemudian tahap memasak dengan cara menaruh daging babi dan umbi-umbian dalam lubang tersebut dan membakarnya, dan yang terakhir adalah menyantap makanan. Nah, khusus untuk tradisi bakar batu, yang menyantap pertama harusnya kepala suku atau orang yang dihormati baru kemudian warga atau keluarga lainnya.
Tradisi ini dilakukan biasanya setelah misa natal dan biasanya akan memakan waktu setengah hari. Tradisi ini dilakukan saat perayaan natal dengan tujuan menyatakan ucapan Syukur atas rejeki dan kesehatan.
Jika Anda berkesempatan merayakan natal di Papua, jangan lupa mengikuti acara Bakar Batu..
