Lihat ke Halaman Asli

nety tarigan

Perempuan AntiKorupsi

Refleksi 16 tahun Pengunduran Diri Presiden Suharto

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat sekali dibenakku ketika aku habis kerusuhan sama sekali tidak diijinkan untuk keluar rumah pada tahun 1998 bulan Mei itu. Yang saya lakukan adalah hanya duduk di depan TV melihat kondisi yang terjadi di area gedung MPR/DPR dari berita di TV serta sesekali mendengarkan berita dari ELsinta yang saat itu bersiar menyiarkan kondisi terkini terkait keamanan kota Jakarta.

Melalui TVRI dan RCTI yang  siaranan saat itu  menyiarkan bagaimana hiruk pikuknya para mahasiswa serta para aktivis melakukan aktivitas serta disatu sisi lagi ada siaran terkait kegiatan dirumah Bapak Presiden Suharto terkait isu pengunduran diri Suharto. Lalu pertanggal 21 Mei 1998, tersiarlah bahwa Presiden Suharto mengundurkan diri.  setelah 16 tahun sebenarnya refleksi apa yang bisa kita jadikan catatan adalah:

1. Harga dollar melambung. Waktu pengunduran diri dollar melambunghingga IDR. 15,000.- bombastis sekali. Ketika harga dollar melambung berdasarkan data Bank Dunia tingkat kemiskinan Indonesia sangat parah sekali. Banyak yang mengeluh terkait naiknya harga-harga dipasaran.  setelah 16 tahun ternyata tidak ada satu pemimpinpun dapat mengembalikan ke level IDR. 2200 seperti zaman Suharto. Tapi yang bisa dilakukan adalah menstabilkan dollar saja. Kalau dituntut untuk turun jelas alasannya adalah krisis global.

2. Hutang negara Indonesia yang besar. Baru sadar waktu zaman Presiden Suharto ternyata semua kenikmatan sebagai warga negara memiliki hutang yang besar membuat perekonomian negara goncang. sebenarnya saya tidak anti hutang, karena memang negara membutuhkan hutang untuk running perekonomian dan menjaga cash flow. Akan tetapi hutang dari bunga hutang yang membuat mengkhawatirkan sekali yang berdampak terhadap harga pasar yang melambung. Ingat sekali orang tuaku mengeluhkan untuk membeli sembako menjadi harus mengeluarkan uang lebih banyak sebelumnya. Sekarang ya tetap saja hutang negara kita besar. Untuk yang satu ini gak bisa komentar deh.

3. Stabilitas negara mulai membaik. ingat banget waktu habis pengunduran diri Presiden Suharto stabilitas negara goncang, kepercayaan masyarkat dengan pemerintah goncang-karena temuan KKN kuat dan lainnya. Kalau sekarang setelah 16 tahun, malah lebih aneh lagi stabilitas negara mulai membaik karena sistem kepercayaan sudah ada, hanya saja tidak sepenuhnya kepercayaan itu merupakan kepercayaan yang murni, karena pemainnya sendiri memang orang lama dan lahir dan tumbuh dibawah arahan Beliaunya lalu sistem KKN nya juga sekarang sudah mengunakan pola yang lebih sistematis lihat aja hasil tangkapan KPK semua tangkapannya merupakan pakar dilevel atas dan memiliki uang yang tidak berseri dan bukan orang miskin. Jadi kesimpulannya sama aja donk sama masa Bapake. Oh iya lupa belum lagi banyak pulau-pulau yang dijual saat ini, coba waktu jaman bapake bisa pada diganyang kalau dijual kecuali hasilnya dikasih ke Keluarganya.

4. tidak ada musuh bersama.Dulu zaman pengunduran diri Presiden Suharto lahir musuh bersama yaitu Presiden Suharto sendiri tapi sekarang setelah 16 tahun pola musuh bersama tidak ada lagi. Pola musuh bersama tidak begitu transparan lagi karena prefereable orang sekarang sudah terfregmentasi.

5. Rebutan kekuasaan. Sebenarnya selepas dari pengunduran diri Presiden Suharto sampai sekarang rebutan kekuasaan masih aja terus berganti walau bahwa kalau kita catat awalnya rebutan kekuasaannya rada parah terbukti dengan  gontagantinya Presiden dalam waktu dekat B.J. Habibie, lalu ke Gus Dur blom lama ganti Mega, blom lama ganti dengan SBY.. nah pas SBY baru agak lama deh dia. tapi 16 tahun lewat, agak luwes aja rebutan kekuasaannya karena didukung teknologi.

6. Investasi. Dulu sih pas pengunduran diri, ingat banget aku kerja di ABB trus semua bule bule pada pulang ke negaranya. trus karena Dollar Melambung jadilah kantorku harus memecat banyak sekali. tapi setelah 16 tahun, sekarang lumayan tumbuh sudah ada kepercayaan pasar sehingga investasi mulai membaik terlihat dari pasar modal yang mulai berwarna hijau daripada merah di bursa :D.

7. Keterbukaan informasi. Nah yang paling sukses setelah 16 tahun adalah keterbukaan informasi. Media massa bisa memberikan pemberitaannya dengan gaya dan seni mereka dengan informasi bisa dikatakan faktual. sayangnya kalau dulu zaman Suharto, media massa dikungkung dan disetir agar memberikan pemberitaan yang sesuai dengan keinginan pemerintah, tapi sekarang media massa kerap disetir bahkan dibeli untuk membangun pola pikiran masyarakat berdasarkan kemauan para pembayar ..ups... (bukan menyindir sih..).

Jadi kalau dianalogikan refleksi 16 tahun setelah pengunduran diri Presiden Suharto ke tahun sekarang 2014 dilevel apa kita sudah move on jika memakai scala 1 yang paling besar dan 5 yang paling kecil maka kita ada di 4.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline