Lihat ke Halaman Asli

nety tarigan

Perempuan AntiKorupsi

Selamat Hari Pramuka

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat hari Pramuka untuk semua pemula, pengalang dan guru-guru pramuka

Ingat sekali dalam benakku ketika masih sekolah dahulu mengikuti pramuka. Pramuka pada tahun 80'an dimulai dari sekolah dasar. Baju yang khas dengan warna coklat muda untuk atasannya dan coklat tua bawahannya serta dasi merah putih, dan topi pramuka yang ada memblemnya, membuat saya bangga mengunakan seragam pramuka.

Ketika pramuka banyak hal yang saya dapat pelajari. Saya mulai belajar dari menghapal pendiri pramuka, sumpah pramuka, tepuk pramuka dan sampai morse-morse. Selain itu yang khas dari pelajaran pramuka adalah bagaimana diajarkan setiap orang memiliki "dream". Dream tersebut lahir dengan cara kita harus berlaku displine dan juga kerajinan sehingga kita bisa mendapatkan penghargaan berupa tanda-tanda yang berbentuk bundaran yang dijahit disisi lengan atau selempang.

Jika kita memiliki dream memasak, lalu kita menunjukan keterampilan memasak kita dan dipandang sudah cukup memadai didalam displine memasak - maka kita mendapatkan tanda tersebut. atau kalau kita rajin mengikuti kegiatan kemping atau membuat tandu lalu kita dipandang lulus maka kita akan mendapatkan tanda tersebut. dream tersebut lahir dari apa yang kita mau capai dan ketika tercapai rasa bangga tersebut menjadi hal yang luar biasa berharganya.

Kalau dahulu zaman aku - ketika pramuka harus bawa buku pramuka yang ditandatangi oleh kk pembina, lalu respek terhadap kakak pembina juga tinggi, belum lagi tingkat kepercayaan orang tua terhadap anak mengikuti pramuka tinggi. Contoh terkait hal ini, kalau kakak pembina bilang kita kemping di sekolah, bilang ya sama orang tuanya trus bayar Rp. 1000,-; lalu ketika saya bilang ke orang tua akan hal ini, jelas tidak ada penolakan.

Kalau orang tua sudah tidak menolak artinya orang tua juga tahu bahwa pramuka memang ada manfaatnya bagi anak itu sendiri. Walau sebenarnya setiap kali kemping ada saja anak-anak yang kena bara karena api unggun tapi itu tidak menjadi isu utama. Ya pernah juga sih sekali-kali ditolak tidak ikut kemping dengan alasan keamanan..

lalu yang menyenangkan dari pramuka adalah yang melakukan kegiatan "open space". jelas hal ini menyenangkan sekali jika dibandingkan dalam ruang tertutup.

tentunya pramuka banyak memberikan manfaat apalagi kalau dibandikan ospek ya..jelas mendingan pramuka kemana-mana.. (*lo kok dibandingkan).

Tapi mungkin zaman modern ini, pramuka tidak lagi menarik dan terlihat kuno, manfaat nya juga kurang dirasa. Keanggotaan pramuka juga menurun, tingkat kepatuhan juga menurun. Kalau lihat kondisi sekarang memang sedih sih.

Walau saat ini di kurikulum 2013 sudah mulai dibangkitkan kembali pramuka, tapi semoga kegiatan-kegiatan pramuka yang pernah saya terima waktu saya sekolah dahulu, masih sama kualitasnya dengan yang sekarang. Sehingga anak yang mengikuti pramuka bisa menerima dampak positif bagi dirinya.

Disadari keberadaan pramuka mulai menurun juga karena anggaran yang terbatas, tapi dengan segala tantangan yang ada, diharapkan pramuka tetap eksis di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline