Lihat ke Halaman Asli

nety tarigan

Perempuan AntiKorupsi

Siapa Bilang Hanya Bule Kere di Jalan Jaksa

Diperbarui: 4 April 2017   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisatawan mancanegara tiba di Jalan Jaksa, Jakarta Pusat untuk mencari tempat menginap, Kamis (3/1/2013). Menurut data Badan Pusat Statistik, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia bulan November 2012 mencapai 693,9 ribu orang, naik 5,94 persen dibanding November 2011. (KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)

[caption id="" align="aligncenter" width="632" caption="Wisatawan mancanegara tiba di Jalan Jaksa, Jakarta Pusat untuk mencari tempat menginap, Kamis (3/1/2013). Menurut data Badan Pusat Statistik, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia bulan November 2012 mencapai 693,9 ribu orang, naik 5,94 persen dibanding November 2011. (KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)"][/caption] Pernah tahu Jalan Jaksa? Dari sejarahnya dahulu, Jalan Jaksa di Jakarta adalah jalan di mana tempat bule-bule yang menginap untuk nantinya berwisata di Jakarta dan sekitarnya. Jalan Jaksa juga penah dikenal tempat berkumpulnya bule-bule "kere", mungkin saja sebutan itu dikarenakan beberapa bule yang lewat berpakaian seperti lusuh, memakai backpack lalu hotelnya juga tidak terlihat mewah di Jalan Jaksa serta tempat nongkrongnya pun sangat sederhana. Eh tapi pandangan bahwa di Jalan Jaksa hanya ada bule kere ternyata tidak bisa lagi dianggap seperti itu. Lihat saja dari segi keberadaan tempat makan atau tempat nongkrong mereka, dari ujung Jalan Kebon Sirih saja sudah ada Sate Senayan, lalu hanya beberapa langkah ada rumah makan Sederhana, tidak jauh lagi ada Kopi Tiam, lalu supermarketnya ada Lawson, Indomaret dan lain-lain, tempat minum bir ada pub yang cozy dan keren yang pastinya kalau kita duduk saja kita bisa menghabiskan uang dari 70 ribu - ke atas. Untuk hotel atau motel, sekarang ini saja harganya sudah rata-rata Rp. 300 ribuan ke atas. Kalau dilihat rate hotelnya artinya bisa dikatakan hotel yang sekelas melati ini saja sudah mendekati harga hotel kelas 2. Kalau dilihat dari harganya? Lalu bule kerekah yang mau menginap di situ? Mari kita lihat profil mereka Para wisatawan atau sebutan "bule" yang tinggal di Jalan Jaksa ternyata memiliki khas tersendiri, mereka datang dari berbagai negara, ada yang dari Korea, Jepang, Eropa, dan Amerika. Mereka mengetahui Jalan Jaksa dari berbagai informasi di internet, selain itu dari beberapa rekomendasi teman-teman mereka atau dari cerita orang tua mereka yang dahulu pernah ke Indonesia. Wisatawan tersebut juga relatif dalam edukasi ada yang mahasiswa dan ada yang sudah lulus. Pekerjaannya juga bisa dikatakan oke ada yang bekerja di construction, dosen, marketing dan lainnya, tapi mereka adalah pekerja. Jika kita lihat profil dari para wisatawan, apakah kita bisa katakan mereka kere? Jelas tidak. Yang pasti kere bisa distigmakan karena mereka berpakaian terlihat kumuh dan tidak rapi saja. Karena jika kita mengacu dari biaya yang ditawarkan di Jalan Jaksa, mungkin kita sendiri akan berpikir untuk membayarnya jika kita mau makan dan tinggal sampai beberapa hari di Jalan Jaksa tersebut (*costly). Yang pasti jalan jaksa adalah wilayah wisatawan yang paling mudah aksesnya menuju tempat-tempat wisata di Jakarta, selain itu, mudah aksesnya untuk mendapatkan makanan, juga mudah akses jika ingin mereka menuju tempat wisata di luar Jakarta karena dekat dengan gambir yang memiliki akses Damri untuk ke airport dan kereta untuk keluar Jakarta, oh iya soal keamanan, Jalan Jaksa aman pisan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline