Pendidikan seks bagi anak yang memiliki kebutuhan khusus masih jarang mendapat perhatian dari kalangan pendidik. Terbukti literatur yang membahas mengenai pendidikan seks secara komprehensif masih sangat jarang ditemukan, bahkan terbilang hampir tidak ada.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan adanya pendidikan seks untuk anak berkebutuhan khusus. Salah satunya, melalui pembelajaran Braille Book: Sexual Education sebagai bahan ajar pencegah dan kekerasan seksual pada anak usia dini penyandang tunanetra tentang cara pencegahan pelecehan dan kekerasan seksual.
Melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan oleh direktorat jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republi Indonesia salah satu tim yang diketuai Nesti Wulandari, dengan anggota Rendi Budianto, Nur Khofifah, Inten Saputri, Ai Ilah Rauhilah, dengan dosen pendamping Yusuf Perdana S. Pd., M. Pd., telah menyelesaikan pengabdi masyarakat mengenai Braille Book: Sexual Education Sebagai Bahan Ajar Pencegahan Kekerasan dan Pelecehan Seksual Pada Anak Usia Dini Penyandang Tunanetra Di Panti Asuhan Bussaina.
Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pemahaman serta pengetahuan mengenai sexual education kepada anak penyandang tunanetra melalui braille book sebagai penanggulangan tindak pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak usia dini penyandang tunanetra.
Di Panti Asuhan Bussaina sangat terbuka untuk para penyandang tunanetra terutama korban pelecehan dan kekerasan seksual.
Berdasarkan uraian di atas, penulis memiliki ide untuk menggagas sebuah buku yang dapat membantu anak penyandang tunanetra agar mampu memahami dan waspada terhadap perilaku pelecehan dan kekerasan seksual yang kerap terjadi disekitar anak.
Hasil pengabdian ini melalui Braille Book: Sexual Education ini maka ancaman kekerasan dan pelecehan Sexual pada penyandang tuna netra dapat di minimalisir sekecil mungkin. Selain itu kita sebagai keluarga juga harus terus menjaga dan terus mengajarkan kepada anak anak penyandang tuna netra agar bisa semakin memperkecil ruang terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual pada anak usia dini penyandang tunanetra.
Buku Braille dapat dimanfaatkan oleh para guru maupun orangtua sebagai bahan ajar untuk memberi edukasi kepada murid maupun anak tentang pembelajaran seksual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H