Pendidikan karakter adalah sebuah bentuk kegiatan usaha untuk menerapkan nilai nilai etika, agama, sosial pada peserta didik yang tidak hanya diterapkan pada sekolah namun juga dingkungan rumah dan masyarakat. Berdasarkan penelitian secara wawancara dan observasi langsung yang sudah dilakukan artikel ini dibuat bertujuan untuk mengetahui tentang penerapan dan apa permasalahan dalam penerapan pendidikan karakter pada siswa Smk 6 Surabaya khususnya dibidang tata kecantikan.
Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Pendidikan karakter bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut. Secara umum, pendidikan karakter merupakan proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang maupun kelompok dalam usaha mendewasakan manusia lewat upaya pelatihan dan pengajaran. Pengertian pendidikan karakter tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, yang bertujuan untuk membentuk kepribadian tangguh yang sesuai dengan identitas bangsa Indonesia.
Pendidikan karakter di SMK sangat penting untuk membentuk siswa yang memiliki karakter baik dan siap terjun ke dunia kerja. Kurikulum pendidikan yang berkarakter mulai diterapkan karena adanya kebutuhan untuk membentuk generasi muda yang memiliki sikap dan perilaku yang baik, memiliki integritas, sopan santun, dan ramah tamah dalam pergaulan keseharian. Selain itu, pendidikan karakter juga bertujuan untuk membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultur, membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam hubungan internasional, serta mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia sehingga menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik
Kurikulum pendidikan yang berkarakter mulai diterapkan karena adanya kebutuhan untuk membentuk generasi muda yang memiliki sikap dan perilaku yang baik, dan untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam diri peserta didik harus ditanamkan nilai-nilai Pancasila, dan Budaya.
Pendidikan karakter merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan yang bertujuan untuk membangun karakter individu yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkunganya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 4 desember 2023 di SMK Negeri 6 Surabaya. pelaksanaan pendidikan karakter di SMK Kecantikan sangat penting untuk membentuk siswa yang berkualitas.
Pelaksanaan pendidikan karakter di SMK Negeri 6 Surabaya dilakukan melalui pembelajaran di kelas, dan pengembangan sikap dan perilaku positif. Faktor pendukung pelaksanaan pendidikan karakter di SMK Kecantikan adalah kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk siswa yang berkualitas, sedangkan faktor penghambat menurut ibu Nadia adalah kurangnya kesadaran siswa dan pengaruh lingkungan di keluarga yang kurang mendukung. Semisal di sekolah sudah di terapkan P5 namun masih banyak dijumpai permasalahan anak- anak di lingkungan keluarga yang kurang mendukung secara sikologis dan finansial sehingga hal tersebut sangat berpengaruh ketika belajar di SMK. Dengan demikian perlu kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan lingkungan keluarga untuk membangun karakter yang baik pada anak.
Tidak hanya penerapan P5 yang baik, SMK Negeri 6 Surabaya juga memiliki banyak keunggulan. Dari aspek sarana prasarana mungkin banyak yang lebih unggul namun semangat yang dimiliki para guru dan murid-murid yang paling utama. Hal ini terbukti SMK Negeri 5 Surabaya meraih banyak prestasi salah satunya juara 1 hairdressing tingkat provinsi, juara 1 beautytherapy dan masih banyak lagi. Tentu dalam hal ini menuai tantang tersendiri pada siswi seperti rasa kurang percaya diri yang menghambat siswi untuk lebih maju.
Hal yang dilakukan SMK Negeri 6 Surabaya dalam mengadaptasi kurikulum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan kondisi keterampilan dengan melakukan kegiatan peningkatan kopetensi guru, setiap awal pelajaran SMK melakukan sinkronisasi kurikulum materi yang akan ajarkan di SMK dan kebutuhan masyarakat luar atau industri bersama salon dan perusahan.
Usaha SMK Negeri 6 Surabaya untuk mempersiapkan siswa sebagai tenaga kerja di industri/ salon kecantikkan dengan melakukan KBM secara tatap muka 100%. siswa kelas 10, 12 jam pelajaran mulai mempelajari dasar kejuruan, siswa kelas 11 dengan 13 jam pelajaran mempelajari kopetensi kejuruan dan kelas 12 dengan 22 jam pelajaran mempelajari konsentrasi keahlian (hardskill dan softskill).
berikut wawancara dari salah satu guru tata kecantikan yang menjadi narasumber kami
Apa keunggulan dari jurusan jecantik pada smk 6 dibandindang smk lain?