Lihat ke Halaman Asli

Ketika Menjadi (Terlalu) Fanatik

Diperbarui: 25 Januari 2017   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Agama mungkin adalah mesin brainwash yang paling murah dan mudah.  Kenalkan dengan Tuhan dan dosa niscaya pengikut akan takut dan lupa dirinya dan sekitarnya.  Pengalaman mengikuti agama dengan irasional menjadi alasan saya menuliskan hal ini dan menurut saya, ini terjadi jg untuk semua penganut agama apa pun.

ketika saya menjadi fanatik (ekstrim), saya menjadi: 

- paling benar sejagat raya

- yang tidak sepaham dengan saya dianggap pendosa

- semua hal di dunia ini dilihat berdasarkan yang tertulis di kitab - tanpa kompromi

- pemimpin agama adalah hamba suci yang di kirim Tuhan untuk mengajarkan hal yang benar (kebenaran siapa?) 

- saya eksklusif

- keluarga melihat saya aneh

- teman-teman menjauh

- hanya teman se-aliran yang menjadi teman (sejati - katanya). kita tidak perlu kaum yang tidak mau kenal kebenaran

- takut berbuat dosa - dosa adalah yang tidak sesuai dengan tertulis di kitab dan yang dilarang oleh pemimpin agama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline