Lihat ke Halaman Asli

Nesa Nestita

Mahasiswa

Gangguan dalam perkembangan Sosial Emosional

Diperbarui: 18 Januari 2025   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gangguan dalam Perkembangan Sosial Emosional

Perkembangan sosial emosional merupakan proses krusial yang memungkinkan individu memahami, mengelola emosi, serta membangun hubungan sosial yang sehat. Namun, perkembangan ini tidak selalu berjalan lancar. Ada kalanya individu mengalami hambatan yang memengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan dan mengelola emosinya secara optimal. Gangguan ini dapat muncul akibat berbagai faktor, seperti kondisi biologis, lingkungan sekitar, pengalaman traumatis, atau gangguan kesehatan mental.

Berikut adalah beberapa bentuk gangguan yang dapat menghambat perkembangan sosial emosional seseorang:

1. Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Gangguan spektrum autisme adalah kondisi yang berdampak pada kemampuan individu dalam berkomunikasi, memahami emosi, dan menjalin interaksi sosial. Anak-anak dengan autisme sering kali memiliki:

  • Kesulitan memahami bahasa tubuh atau ekspresi wajah orang lain.
  • Kecenderungan untuk fokus pada rutinitas atau aktivitas yang berulang.
  • Kurangnya minat dalam berinteraksi sosial atau bermain dengan teman-temannya.

Kondisi ini dapat membatasi kemampuan mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan dalam membangun hubungan. Meskipun demikian, intervensi dini, seperti terapi perilaku dan terapi wicara, dapat membantu meningkatkan kemampuan sosial dan emosional anak dengan autisme.

2. Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan sosial adalah kondisi di mana individu merasakan ketakutan berlebih terhadap situasi sosial atau interaksi yang melibatkan penilaian orang lain. Gejalanya meliputi:

  • Rasa takut yang intens terhadap berbicara di depan orang banyak atau menghadapi orang baru.
  • Perasaan malu atau cemas yang ekstrem dalam situasi sosial tertentu.
  • Cenderung menghindari aktivitas sosial, seperti menghadiri acara keluarga atau pergi ke sekolah.

Gangguan ini sering menghambat seseorang dalam membangun hubungan dan mengembangkan rasa percaya diri. Pendekatan seperti terapi kognitif-perilaku (CBT) atau teknik relaksasi dapat membantu individu mengurangi kecemasan sosial mereka.

3. Gangguan Defisit Perhatian dan Hiperaktivitas (ADHD)

Anak-anak dengan ADHD kerap mengalami kesulitan dalam mengontrol impuls, memusatkan perhatian, dan mengatur emosi mereka. Akibatnya, mereka mungkin menghadapi tantangan dalam hubungan sosial, seperti:

  • Berperilaku impulsif yang dapat mengganggu interaksi dengan teman sebaya.
  • Kesulitan memahami aturan sosial atau norma yang berlaku.
  • Kurang peka terhadap perasaan atau kebutuhan orang lain.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline