Lihat ke Halaman Asli

PKM Penerapan Detektor Konsentrasi Garam Pada Air yang Digunakan Masyarakat Desa Cibenda Guna Mencegah Korosi Alat Rumah Tangga Berbahan Logam

Diperbarui: 18 Maret 2024   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim PKM Teknik Mesin Universitas Widyatama

Korosi adalah proses kimia yang terjadi ketika logam bereaksi dengan lingkungannya, seperti udara, air, dan zat kimia lainnya. Korosi menyebabkan terkikisnya permukaan logam, sehingga dapat mengurangi ketebalan logam dan memperlemah kekuatannya. Korosi dapat merusak benda logam dan menyebabkan kehilangan nilai estetika dan fungsi produk. 

Oleh karena itu, penting untuk mencegah korosi dengan menggunakan teknik-teknik perlindungan dan perawatan yang tepat, seperti pelapisan atau pengolahan kimia khusus. Korosi dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses penggunaan besi atau logam.

Beberapa dampak negatif korosi pada proses tersebut antara lain:

  • Merusak kualitas produk: Korosi dapat menyebabkan penurunan kualitas benda logam karena kerusakan pada permukaannya. Ini dapat menyebabkan pengurangan nilai estetika produk dan bahkan dapat memengaruhi fungsi produk.
  • Menyebabkan kecelakaan: Korosi dapat menyebabkan kerapuhan pada benda logam dan mengurangi kekuatan strukturalnya. 
  • Hal ini dapat menyebabkan kecelakaan atau kerusakan pada struktur atau peralatan yang terbuat dari benda logam tersebut.
  • Memperpendek masa pakai produk: Korosi dapat mengurangi umur benda logam, sehingga memperpendek masa pakainya. 
  • Ini berarti bahwa produk akan lebih cepat rusak atau perlu diganti karena korosi telah membuatnya tidak dapat digunakan lagi.
  • Menyulitkan proses produksi: Korosi dapat menyulitkan proses produksi dan memperlambat produksi karena benda logam yang korosif seringkali harus diperbaiki atau diganti selama proses produksi.

Tim Dosen Teknik Mesin Universitas Widyatama melakukan penelitian tentang pencegahan korosi terhadap bahan berdasar logam. Hasil penelitian itu diterapkan kepada masyarakat Desa Cibenda, Kec. Parigi, Kab Pangandaran, guna mencegah peralatan-peralatan rumah tangga berbahan logam yang digunakan masyarakat pesisir.

Kegiatan PKM ini dihadiri oleh Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Widyatama, Bapak Udin Komarudin., Ir., M.T. dan seluruh Tim Dosen Teknik Mesin Universitas Widyatama, serta di sambut hangat oleh Kepala Desa Cibenda, Kec. Parigi, Kab Pangandaran, Bapak Dede Rusliana, dan Kepala BPD Desa Cibenda, Bapak Doni Kosdiansah, serta seluruh perangkat desa, dan juga seluruh Masyarakat Desa Cibenda yang hadir menjadi peserta dalam kegitan ini.

Tim PKM Teknik Mesin Universitas Widyatama

Kegitan ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 5 Februari 2024 pukul 09.00 WIB secara tatap muka langsung tentunya dengan melaksanakan protokol kesehatan yang baik.

Tim PKM Teknik Mesin Universitas Widyatama

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab, dan Penandatanganan Kerjasama IA antara Prodi Teknik Mesin dengan Desa Cibenda yang di simbolkan dengan pemberian Hibah Alat Pendeteksi Kadar Salinitas untuk digunakan oleh masyarakat Desa Cibenda. Diharapkan dengan kerjasama ini, akan dapat bermanfaat untuk masyarakat desa, dan dapat di kembangkan menjadi alat dengan skala yang lebih luas lagi. Tak lupa diakhir kegiatan, Prodi Teknik Mesin Universitas Widyatama memberikan kenang-kenangan untuk pihak Desa  berupa Plakat, serta melakukan sesi foto bersama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline