Lihat ke Halaman Asli

Korupsi adalah Budaya Kita

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


Assalam
Setiap hari, setiap waktu acara berita di televisi, salah satu topik yang pasti ada adalah kasus korupsi. Korupsi merupakan sikap mental seseorang untuk menyalahgunakan 'label' yang melekat pada dirinya untuk mendapatkan sesuatu yang lebih yang bukan menjadi haknya unyukdimiliki. Pada dasarnya hampir semua orang pernah melakukan korupsi, baik pejabat ataupun bukan. Contoh paling sederhana, jika Anda mengisi BBM di SPBU, misalnya full tank dan menghabiskan Rp 17.350, kemudian Anda membayar dengan uang Rp 20.000 maka paling banter Anda akan mendapatkan kembalian Rp 2.500. Artinya pihak SPBU melakukan tindakan korupsi dan kita tau tindakan itu tetapi kita membiarkan dan paling cuma berpikir, 'ah cuma uang receh ini'. Walaupun cuma Rp 150, tapi itukan tetap uang. Ya kan?
Contoh yang lain penulis alami ketika mengurus Surat Kehilangan kartu ATM di salah satu Polsek di Yogyakarta. Ketika pak Polisi selesai membuat surat kehilangan, pas menyerahkan ke saya, denagan santun pak Polisinya bilang, 'ehm mas, mohon dibantu untuk biaya administrasinya ya...'. Saya jawab, 'berapa pak?'. terus pak Polisi bilang,'seiklasnya aja mas'. Waduh, saya trus jadi gimana gitu.. kata seiklasnya adalah kata yang bersayap.. taruhlah untuk biaya ngeprint Rp 1.000, tapi apa ya mau pak polisinya.. Dengan banyak nggak iklas, terpaksa saya keluarkan uang Rp 10.000. Saya kemudian tanya sodara, kebetulan polisi juga, pada dasarnya tidak ada aturan adanya pungutan seperti itu di kepolisian. Jadi tindakan pak Polisi tadi termasuk korupsi.
Contoh di dunia pendidikan. Di SMA, 1 jam pelajaran sama dengan 45 menit. Akan tetapi, seringnya bapak ibu guru terlambat masuk dan terlalu cepat selesai. Belum lagi adanya jam kosong. Di tambah materi pelajaran yang tidak selesai. Artinya, bapak ibu guru melakukan korupsi terhadap hak belajar siswa. 
Masih banyak sekali contoh tindakan korupsi dalam kehidupan sehari-hari dan kita melakukan pembiaran, atau bahkan kita pelakunya. Akhir kata, marilah kita introspeksi diri kita, apakah kita lebih baik daripada mereka yang sering muncul di layar kaca yang sering kita sebut sebagai pelaku tindak korupsi. Kata pak Kyai, 'mencuri Rp 1000 atapun Rp 1000000000, adalah tetap mencuri. Semuanya termasuk berdosa yang nanti tetap akan dihisab di hari akhir'.
wassalam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline