Lihat ke Halaman Asli

Makasar, Aku Datang

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1408375027884406065

[caption id="attachment_353767" align="aligncenter" width="580" caption="bandara sultan hasanudin (www.kfk.kompas.com)"][/caption]

Akhirnya....  Sejarah hidup saya mencatat bahwa hari ini, saya menginjak tanah Sulawesi (kata orang-orang, miliknya Haji Kalla... haha...).

Kami bertiga berangkat dari Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta dengan menggunakan penerbangan L*** Air yang dijadwalkan terbang pukul 15.45. Sebenarnya, jam 14.30 saya sudah sampai di bandara, tetapi karena menunggu 2 teman, jadinya saya baru masuk antrian Chek In jam 15.05. Sedikit heran saja, ternyata tidak ada loket check in yang spesifik untuk tujuan Makasar (WTF), semua loket untuk "all destination". Karena biasanya kami naik Garuda (hialah, nyombong dikit), kami cukup kaget. Akhirnya dengan sedikit dongkol, kami ngantri dengan sekian banyak orang dengan sekian banyak tujuan dan sekian banyak jam penerbangan. Nah, ketika sampai petugasnya, kami mengulurkan tanda booking tiket dan apa yang terjadi sodara-sodara??????? Kami di tolak check in dengan alasan waktu check in lewat. Dengan sedikit marah kami beradu argumen dengan petugasnya dan setelah bolak-balik ke atasannya, kami diberikan tiket. Dinomor tiket saya yang semula ter-print 1F dicoret dengan pulpen diganti 39D.... Artinya, kami duduk di deret paling belakang.... Hhhhh, WTF... yang penting nyampai Makasar dengan selamat.

Akhirnya, setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam, pesawat  mendarat dengan mulus di Bandara Sultan Hasanudin Makasar. Langkah selanjutnya, adalah mencari taksi yang akan membawa kami ke hotel di dekat pantai Losari. Banyak yang menawarkan taksi, dan kami mencoba menego berapa tarifnya... Mereka menawarkan Rp 150.000, tetapi karena teman sebelumnya menyatakan hanya butuh Rp 100.000 supaya nyampai hotel, kami keluar untuk mencari taksi bandara resmi. Akhirnya, kami naik taksi bandara dan membutuhkan waktu 30an menit untuk sampai hotel dengan biaya Rp 125.000.

Sepanjang perjalanan, kami ngobrol dengan sopir taksi. Politik mendominasi pembicaraan, dimana di Makasar, pasangan Capres No 2 unggul telak. tetapi ternyata sang sopir yang warga asli Makasr nak terlalu suka dengan sang pemilik Makasar (pak JK tentu saja, hee....). DAri ceritanya, dan dari pengamatan kami (saya) sepanjang perjalanan beberapa kali kami menemukan tulisan "KALLA". Sang sopir cerita kalau jalan tol, bandara, pelabuhan, taksi, dealer, dll banyak yang dimiliki oleh keluarga sang Wapres terpilih. Bahkan dengan santainya sang sopir berseloroh, "Pak JK tuh mau mroyek apa lagi coba... Dah 72 tahun, ntar umur 76  mesti dah di inpus...", kami hanya tertawa. Dan ketika nyampe pelabuhan, sang sopir berkata bahwa kita sampai di KIMA2 alias Kawasan Industri Maksiat Makasar. Dengan santainya,dia berkata bahwa banyak PSK Gg Dolly pindah kesini dan dengan tarif 125.000 per jam kita akan mendapatkan servis serta dijamin sehat.Mendengar itu, kami ngakak... Ya iyalah, masak dibilang "DIJAMIN SEHAT". Emang ayam???

Ada yang mau coba?????

Makasar, 18 Agustus 2014

Selamat hari Kemerdekaan Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline