Lihat ke Halaman Asli

Menunggu

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Yang lalu bergulir
memutus kenang-kenangan.
Membumi

kembali ke realita.
Angan cuma sekedar mimpi
yang menipis menjadi hambar.

Penantian panjang
membosankan, menyebalkan.
Walau lalu tertepis sibuk
dan seorang teman yang menemani di sela sendu

(Aku bersyukur untuknya).

Sebait lagu ke kamu.
Sebaris puisi ke kamu.

Lalu kutak mampu lari
meski cuma berbekal bayang.

Kamu kejam!
Merajamku dalam damba.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline