Lihat ke Halaman Asli

19 Agustus

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ungunya hari terlalu kental

Membuat mentari enggan menatap bumi

Membawa hati harus bertanya
Benarkah hari ini adalah hari bahagia bagiku?

Karna aku tak merasa,karna besar ingin untuk melupakannya.

Waktu memaksa Menggiring satu umur dalam pertambahan usia

Membuat aku semakin tua saja,itu yang terbesit

Kenapa harus ada kecewa,

padahal harapku adalah bahagia

Padahal aku berharap tertawa,padahal……..

Aku hanya berharap saja.

Kukuatkan hati dan berlari

Mencari sosok wajah dalam mimpiku semalam

Menemani saat aku membuka mata

Pada hari pertama aku menyapa bumi dengan tangis

Dia menghilang,dia hanya khayalan dan aku…….

Aku bah gadis didalam cermin,

Berpeluk pada mimpi

Yang pasti hanyalah maya dalam nyata

Terima kasihku karna kau pernah datang dalam harap

Linangan air mata ini tak penting lagi,

Karna ekspresi hilang entah kemana

Kukubur hari ini dalam mimpi burukku

Sebagai kado dihari ulang tahunku.

19 Agustus 2009

_Neno_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline